Militer Kolombia bunuh seorang komandan FARC
A
A
A
Sindonews.com - Militer Kolombia membunuh Jacobo Arango, Komandan pemberontak FARC yang memimpin pemberontakan di wilayah barat Kolombia. Selain itu, pihak militer juga membunuh lima anggotanya dalam dalam sebuah pertempuran, Jumat (1/2/2013).
"Jacobo Arango, komandan FARC yang memimpin pemberontakan di Provinsi Cordoba dan Antioquia, dilaporkan tewas bersama lima orang anak buahnya dalam sebuah operasi penyerangan yang dilancarakan pada Kamis (31/1/2013) lalu," ungkap Menteri Pertahanan Kolombia, Juan Carlos Pinzon seperti dilansir dalam Reuters, Sabtu (2/1/2013). "Ini adalah sebuah serangan yang sangat penting.”
Pinzon mengatakan, Arango merupakan komandan yang dikenal cukup dekat dengan Ivan Marquez, kepala negosiator perundingan damai FARC dengan pemerintah Kolombia sekaligus atasan Arango. Selama lebih dari 3 dekade dia juga mengabdikan diri menjadi anggota pemberontak FARC.
Serangan yang dilancarkan oleh militer Kolombia tersebut berlangsung empat hari setelah FARC memutuskan untuk kembali mengangkat senjata melawan militer Kolombia, akhir pekan lalu. Sejak saat ini, FARC berjanji untuk kembali melancarkan aksi penculikan terhadap petugas keamanan bahkan membunuh tentara. Tidak hanya itu mereka juga mengancam akan meledakkan sumber minyak dan infrastruktur energi Kolombia.
Mileter Kolombiapun langsung menangapi ancaman tersebut dengan kembali meningkatkan operasi penyerangan terhadap FARC. Sejak FARC memutuskan kembali mengangkat senjata, mereka sudah membunuh lima militer Kolombia namun mereka juga membebaskan tiga kontraktor minyak yang mereka culik.
"Jacobo Arango, komandan FARC yang memimpin pemberontakan di Provinsi Cordoba dan Antioquia, dilaporkan tewas bersama lima orang anak buahnya dalam sebuah operasi penyerangan yang dilancarakan pada Kamis (31/1/2013) lalu," ungkap Menteri Pertahanan Kolombia, Juan Carlos Pinzon seperti dilansir dalam Reuters, Sabtu (2/1/2013). "Ini adalah sebuah serangan yang sangat penting.”
Pinzon mengatakan, Arango merupakan komandan yang dikenal cukup dekat dengan Ivan Marquez, kepala negosiator perundingan damai FARC dengan pemerintah Kolombia sekaligus atasan Arango. Selama lebih dari 3 dekade dia juga mengabdikan diri menjadi anggota pemberontak FARC.
Serangan yang dilancarkan oleh militer Kolombia tersebut berlangsung empat hari setelah FARC memutuskan untuk kembali mengangkat senjata melawan militer Kolombia, akhir pekan lalu. Sejak saat ini, FARC berjanji untuk kembali melancarkan aksi penculikan terhadap petugas keamanan bahkan membunuh tentara. Tidak hanya itu mereka juga mengancam akan meledakkan sumber minyak dan infrastruktur energi Kolombia.
Mileter Kolombiapun langsung menangapi ancaman tersebut dengan kembali meningkatkan operasi penyerangan terhadap FARC. Sejak FARC memutuskan kembali mengangkat senjata, mereka sudah membunuh lima militer Kolombia namun mereka juga membebaskan tiga kontraktor minyak yang mereka culik.
(esn)