Obama ucapkan selamat pada Netanyahu
Selasa, 29 Januari 2013 - 21:37 WIB
Obama ucapkan selamat pada Netanyahu
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengucapkan selamat pada Benjamin Netanyahu atas terpilihanya kembali ia sebagai Perdana Menteri Israel. Demikian disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, Senin (28/1/2013).
Menurut pernyataan itu, Obama berbicara dengan Netanyahu untuk mengucapkan selamat padanya. "Ucapan disampaikan atas keberhasilan partainya dalam memenangkan sejumlah kursi Knesset dalam pemilu Israel baru-baru ini," kata pernyataan Gedung Putih.
Menurut pernyataan itu, ucapan selamat dari Presiden AS ini menunjukkan, bahwa Washington berharap untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah Israel di masa mendatang.
Obama juga menegaskan kembali komitmennya terhadap "ikatan mendalam dan abadi" antara kedua negara. “Obama berjanji untuk bekerja dengan Israel guna mengejar perdamaian di Timur Tengah, kata Gedung Putih.
Pada pemilu Israel lalu, partai sayap kanan pimpinan Netanyahu, Likud Beitenu menang tipis dalam pemilihan parlemen. Kemenangan ini membuat Netanyahu kembali duduk di kursi PM, kondisi yang diyakini banyak kalangan akan kian menipiskan upaya perdamaian di Timur Tengah.
Menurut pernyataan itu, Obama berbicara dengan Netanyahu untuk mengucapkan selamat padanya. "Ucapan disampaikan atas keberhasilan partainya dalam memenangkan sejumlah kursi Knesset dalam pemilu Israel baru-baru ini," kata pernyataan Gedung Putih.
Menurut pernyataan itu, ucapan selamat dari Presiden AS ini menunjukkan, bahwa Washington berharap untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah Israel di masa mendatang.
Obama juga menegaskan kembali komitmennya terhadap "ikatan mendalam dan abadi" antara kedua negara. “Obama berjanji untuk bekerja dengan Israel guna mengejar perdamaian di Timur Tengah, kata Gedung Putih.
Pada pemilu Israel lalu, partai sayap kanan pimpinan Netanyahu, Likud Beitenu menang tipis dalam pemilihan parlemen. Kemenangan ini membuat Netanyahu kembali duduk di kursi PM, kondisi yang diyakini banyak kalangan akan kian menipiskan upaya perdamaian di Timur Tengah.
(esn)
