Pasukan Perancis & Mali capai gerbang Timbuktu
A
A
A
Sindonews.com – Pasukan Mali yang didukung oleh tentara Perancis telah berhasil mencapai gerbang Kota Timbuktu, Minggu (27/1/2013). Kondisi ini dicapai setelah tiga pekan pasukan gabungan melakukan tekanan ke kubu pemberontak.
"Mereka sudah melewati kota Niafounke, sebelah utara Mali dan sejak kemarin malam berada di gerbang Timbuktu," kata seorang sumber di militer Mali, seperti dikutip dari Press TV. Keberadaan pasukan gabungan di gerbang kota Timbuktu, bisa terjadi setelah sebelumnya mereka merebut kembali Kota Gao.
Seperti dilaporkan Reuters, seorang Perwira Senior militer Mali menyatakan, pasukan gabungan mendekati Kota Timbuktu tanpa mendapat perlawanan berarti dari kaum pemberontak. Padahal sebelumnya, kaum pemberontak sudah bersumpah tak akan menyerahkan Timbuktu dengan mudah.
Sebelumnya, Perdana Menteri Perancis Jean-Marc Ayrault mengatakan, pasukan Perancis terus maju ke Kota Timbuktu, lokasi di mana banyak terdapat peninggalan kuno perdaban Islam. Diyakini, 333 orang suci dimakamkan di kota ini.
Seorang pejabat Mali mengatakan, perhatian utama pasukan gabungan adalah untuk menjamin keamanan di Kota Timbuktu. Sebab sebelumnya, sempat terjadi aksi penjarahan besar-besaran di Kota Gao. "Kami ingin menghindari kejadian itu, di Timbuktu dan di tempat lain," katanya.
Perancis kali pertama melancarkan serangan ke basis kaum pemberontak pada 11 Januari lalu. Hingga kini, hampir 2.300 tentara Perancis telah dikerahkan ke negara tersebut. Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Belgia, Jerman, dan Denmark telah menyuarakan dukungan bagi invasi militer ini.
"Mereka sudah melewati kota Niafounke, sebelah utara Mali dan sejak kemarin malam berada di gerbang Timbuktu," kata seorang sumber di militer Mali, seperti dikutip dari Press TV. Keberadaan pasukan gabungan di gerbang kota Timbuktu, bisa terjadi setelah sebelumnya mereka merebut kembali Kota Gao.
Seperti dilaporkan Reuters, seorang Perwira Senior militer Mali menyatakan, pasukan gabungan mendekati Kota Timbuktu tanpa mendapat perlawanan berarti dari kaum pemberontak. Padahal sebelumnya, kaum pemberontak sudah bersumpah tak akan menyerahkan Timbuktu dengan mudah.
Sebelumnya, Perdana Menteri Perancis Jean-Marc Ayrault mengatakan, pasukan Perancis terus maju ke Kota Timbuktu, lokasi di mana banyak terdapat peninggalan kuno perdaban Islam. Diyakini, 333 orang suci dimakamkan di kota ini.
Seorang pejabat Mali mengatakan, perhatian utama pasukan gabungan adalah untuk menjamin keamanan di Kota Timbuktu. Sebab sebelumnya, sempat terjadi aksi penjarahan besar-besaran di Kota Gao. "Kami ingin menghindari kejadian itu, di Timbuktu dan di tempat lain," katanya.
Perancis kali pertama melancarkan serangan ke basis kaum pemberontak pada 11 Januari lalu. Hingga kini, hampir 2.300 tentara Perancis telah dikerahkan ke negara tersebut. Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Belgia, Jerman, dan Denmark telah menyuarakan dukungan bagi invasi militer ini.
(esn)