Libya terkejut, sejumlah negara evakuasi warga dari Benghazi

Jum'at, 25 Januari 2013 - 22:56 WIB
Libya terkejut, sejumlah...
Libya terkejut, sejumlah negara evakuasi warga dari Benghazi
A A A
Sindonews.com – Adanya ancaman teroris dan kekhawatiran akan aksi balasan atas serangan Perancis terhadap kaum militan muslim di Mali, membuat sejumlah negara Eropa dan Australia memutuskan untuk mengevakuasi warga negara mereka dari Benghazi, Libya.

Pemerintah Libya sendiri mengaku, saat ini tak ada data intelijen baru yang bisa dijadikan alasan kekhawatiran negara-negara tersebut. Inggris jadi negara pertama yang memutuskan untuk mengevakuasi warga mereka dari Benghazi. Langkah ini diikuti oleh Jerman, Belanda, dan Perancis.

“Kami sedang mencari klarifikasi dari Inggris. Jika Inggris takut ancaman terhadap warganya, mereka bisa menarik mereka keluar diam-diam tanpa menyebabkan semua keributan ini,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Libya, Abdullah Massoud, Jumat (25/1/2013), seperti dikutip dari kantor berita Lana.

Libya telah mengakui, bahwa saat ini ada masalah keamanan di Benghazi. Tapi, Pemerintah Libya bersikeras, bahwa eksodus warga asing dari Benghazi tidak perlu dilakukan.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Australia telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Kami menyadari ancaman spesifik bagi warga negara Barat di Benghazi. Karenanya, semua warga Australia di Benghazi harus segera pergi. Ada risiko serangan balasan terhadap sasaran Barat di Libya, setelah intervensi Perancis dalam konflik di Mali pada Januari 2013."
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0968 seconds (0.1#10.140)