Diprediksi, ratusan ribu warga Mali akan eksodus
A
A
A
Sindonews.com – Badan pengungsi PBB, UNHCR memperkirakan, dalam beberapa bulan mendatang ratusan warga Mali akan melarikan diri ke negara-negara tetangga.
"Kami percaya, mungkin dalam waktu dekat akan ada tambahan 300 ribu pengungsi di dalam negeri Mali dan 400 ribu pengungsi Mali yang akan melarikan diri ke negara-negara tetangga,” ungkap Juru Bicara UNHCR, Melissa Fleming pada konferensi pers di Jenewa, Swiss, Jumat (18/1/2013).
Sejak terjadinya pemberontakan di sebelah utara negara itu, sudah ada 147 ribu warga Mali yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, seperti Mauritania, Nigeria, Burkina Faso, dan Aljazair.
Jumlah ini bertambah 2.744 pengungsi, sejak Perancis melakukan serang udara ke wilayah utara negara itu yang diduduki kaum pemberontak pada pekan lalu. Dari jumlah itu, 1.411 pengungsi memasuki Mauritania, 848 ke Burkina Faso dan 485 tiba di Nigeria.
Perancis meluncurkan serangan untuk membantu tentara Mali menghentikan gerakan pemberontak yang telah menduduki bagian utara Mali sejak April tahun lalu. “Sejak serangan itu, jumlah pengungsi telah meningkat terus. UNHCR akan segera memperkuat staf di seluruh negeri untuk menangani situasi ini,” lanjutnya.
"Kami percaya, mungkin dalam waktu dekat akan ada tambahan 300 ribu pengungsi di dalam negeri Mali dan 400 ribu pengungsi Mali yang akan melarikan diri ke negara-negara tetangga,” ungkap Juru Bicara UNHCR, Melissa Fleming pada konferensi pers di Jenewa, Swiss, Jumat (18/1/2013).
Sejak terjadinya pemberontakan di sebelah utara negara itu, sudah ada 147 ribu warga Mali yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, seperti Mauritania, Nigeria, Burkina Faso, dan Aljazair.
Jumlah ini bertambah 2.744 pengungsi, sejak Perancis melakukan serang udara ke wilayah utara negara itu yang diduduki kaum pemberontak pada pekan lalu. Dari jumlah itu, 1.411 pengungsi memasuki Mauritania, 848 ke Burkina Faso dan 485 tiba di Nigeria.
Perancis meluncurkan serangan untuk membantu tentara Mali menghentikan gerakan pemberontak yang telah menduduki bagian utara Mali sejak April tahun lalu. “Sejak serangan itu, jumlah pengungsi telah meningkat terus. UNHCR akan segera memperkuat staf di seluruh negeri untuk menangani situasi ini,” lanjutnya.
(esn)