41 pekerja asing di Aljazair diculik militan Mali

Kamis, 17 Januari 2013 - 19:08 WIB
41 pekerja asing di Aljazair diculik militan Mali
41 pekerja asing di Aljazair diculik militan Mali
A A A
Sindonew.com - Serangan darat dan udara yang dilancarkan Angkatan Udara (AU) Prancis di wilayah Utara Mali membuat sejumlah militan Mali marah. Mereka balik melancarkan serangan ke sebuah perusahaan gas Amegas di Aljazair, Rabu (16/1/2013).

Mereka menangkap 41 orang warga asing yang bekerja untuk perusahaan gas gabungan Aljazair, perusahaan energi Inggris, British Petroleum (BP), dan Perusahaan energi Norwegia, Statoil. Warga asing yang ditangkap oleh militan Mali berasal dari Norwegia, Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Rumania, Kolombia, Thailand, Filipina, Irlandia, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.

Menteri Dalam Negeri Aljazair, Dahou Ould Kablia mengatakan serangan tersebut dilancarkan pada Rabu dini hari waktu setempat. Sebelum menculik para sandera di ladang gas Amegas, militan sempat mencoba menculik puluhan pekerja yang sedang dalam perjalanan menuju ke Bandara Amenas. Namun, serangan tersebut digagalkan oleh sejulah pasukan yang mengawal bus tersebut.

Seorang pekerja mengatakan militan Mali menangkap para pekerja tersebut untuk ditukar dengan 100 orang anggota mereka yang ditahan oleh tentara barat. "Para penyerang ingin membebaskan anggota mereka yang ditawan," ungkap pekerja Amegas.

Namun, permintaan tersebut ditolak oleh pemerintah Aljazair. "Aljazair tidak akan bernegosiasi dengan kelompok teroris." ungkap Kabila seperti diberitakan dalam naharnet, Kamis (17/1/2013).
"Seorang warga Inggris dan Aljazair tewas dalam serangan tersebut," imbuh Kablia.

Perwakilan militan tersebut mengaku mereka merupakan anggota al-Qaeda yang membantu militan Mali melancarkan serangan kepada militer Mali di Kota Bamako. "Kami adalah anggota al-Qaeda yang membantu brigade Khaled Abul Abbas atau yang dikanel dengan Mokhtar Belmokhtar," ungkap militan tersebut.

"Serangan ini merupakan balas dendam keputusan pemerintah Aljazair yang membuka wilayah udaranya bagi pesawat tempur Prancis untuk menyerang militan Islam di Mali,"imbuhnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6988 seconds (0.1#10.140)