Pemberontak M23 nyatakan gencatan senjata

Rabu, 09 Januari 2013 - 16:23 WIB
Pemberontak M23 nyatakan gencatan senjata
Pemberontak M23 nyatakan gencatan senjata
A A A
Sindonews.com - Kelompok pemberontak Kongo yang menamakan diri mereka M23, mengumumkan gencatan senjata secara sepihak kepada pemerintah Kongo. Langkah tersebut dilakukan jelang perundingan damai tahap kedua antara dua belah pihak yang tenga bertikai, Selasa (8/1/2013).

"Kami dalam proses perdamian. Hari ini kami menyatakan gencatan senjata dengan militer Kongo," ungkap Francois Rucogoza, Sekretaris Pemberontak M23 dari Ibu Kota Kampala, Uganda seperti dilansir dalam Reuters.

Rucogoza menambahkan, meskipun Pemerintah Kongo menolak menandatangani penjanjian gencatan senjata dengan kami. Negosiasi damai antara kami dengan Pemerintah Kongo akan terus berlanjut. Keputusan tersebut menandai pengenduran langkah pemberontakan yang dilancarkan oleh M23 sejak sembilan bulan lalu.

Sementara itu, Juru Bicara Pemberotak M23, Bertrand Bisimwa meminta PBB mengirimkan utusan untuk membantu mereka mencapai kesepakatan gencatan senjata final dengan Pemerintah Kongo. "Dengan bantuan utusan khusus PBB, kami ingin Kinshasa (Pemerintah Kongo) menandatangani gencatan senjata dengan kami. Kami pikir itu langkah yang bagus," ungkap Bisimwa.

Pemerintah Kongo tidak yakin untuk mengabulkan permintaan gencatan senjata pemberontak M23.

"Kami tidak yakin dengan keputusan itu, kami ragu mereka akan merealisasikan keputusan mereka. Jadi, kami memutuskan melihat perkembangan situasi di lapangan dan mencari tahu alasan mengapa mereka mengambil keputusan tersebut," terang Juru bicara pemerintah Kongo, Lambert Mende.

Keberadaan pemberontak M23 di Kongo telah menjadi ancaman terbesar dalam pemerintahan Presiden Joseph Kabila. Konflik ini bisa berkembang menjadi perang yang menyeret negara tetangga. Pemberontak M23, yang sebagian besar berasal dari suku Tutsi, memulai pemberontakan pada November lalu di sebelah timur Kongo. Wilayah ini dikenal sebagai daerah yang kaya akan mineral, namun mengalami instabilitas keamanan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6972 seconds (0.1#10.140)