2,5 juta warga Suriah kelaparan akibat Konflik
A
A
A
Sindonews.com - Konflik antara militer dan pemberontak yang telah bergulir selama 22 bulan membuat jutaan warga Suriah dihantui kelaparan. Badan Pangan PBB (FAO) memperkirakan juta warga Suriah kini hidup dalam kekurangan pangan.
"Kami memperkirakan ada 2,5 juta orang yang sangat membutuhkan pangan di Suriah," ungkap Elisabeth Byrs, Juru Bicara WHO seperti diberitakan dalam RIA Novosti, Rabu (9/1/2013).
Berdasarkan sebuah hasil laporan. Sebagian besar warga Suriah sulit mendapatkan tepung karena pabrik pembuatan tepung hancur saat militer dan pemberontak Suriah terlibat bentrok.
Oktober tahun lalu, Bulan Sabit Merah meminta bantuan pada FAO untuk meningkatkan penyediaan bantuan pangan bagi 1,5 - 2,5 juta penduduk Suriah. FAO ingin membantu warga Suriah namun terkendala masalah teknis.
"FAO sebetulnya berniat memberikan bantuan pangan kepada rakyat Suriah. Namun, langkah tersebut terhambat karena kurangnya mitra pelaksana di lapangan," ungkap Byrs.
Hingga kini, perang bersaudara di Suriah sudah berlangsung hampir dua tahun. Meski upaya perdamaian sudah dilakukan beberapa pihak, namun belum ada tanda-tanda pertikaian antara kaum pemberontak dengan pasukan yang setia dengan rezim Presiden Bashar al-Assad akan mereda. Menurut PBB, jumlah korban jiwa akibat konflik ini sudah menyentuh angka 66 ribu jiwa.
"Kami memperkirakan ada 2,5 juta orang yang sangat membutuhkan pangan di Suriah," ungkap Elisabeth Byrs, Juru Bicara WHO seperti diberitakan dalam RIA Novosti, Rabu (9/1/2013).
Berdasarkan sebuah hasil laporan. Sebagian besar warga Suriah sulit mendapatkan tepung karena pabrik pembuatan tepung hancur saat militer dan pemberontak Suriah terlibat bentrok.
Oktober tahun lalu, Bulan Sabit Merah meminta bantuan pada FAO untuk meningkatkan penyediaan bantuan pangan bagi 1,5 - 2,5 juta penduduk Suriah. FAO ingin membantu warga Suriah namun terkendala masalah teknis.
"FAO sebetulnya berniat memberikan bantuan pangan kepada rakyat Suriah. Namun, langkah tersebut terhambat karena kurangnya mitra pelaksana di lapangan," ungkap Byrs.
Hingga kini, perang bersaudara di Suriah sudah berlangsung hampir dua tahun. Meski upaya perdamaian sudah dilakukan beberapa pihak, namun belum ada tanda-tanda pertikaian antara kaum pemberontak dengan pasukan yang setia dengan rezim Presiden Bashar al-Assad akan mereda. Menurut PBB, jumlah korban jiwa akibat konflik ini sudah menyentuh angka 66 ribu jiwa.
(esn)