Pasukan gabungan Afrika peringatkan pemberontak Seleka

Sindonews.com - Komandan Pasukan Multinasional Afrika (FOMAC) memperingatkan pemberontak di Republik Afrika Tengah agar tidak mencoba untuk mengambil alih Kota Damara. FOMAC menegaskan, serangan ke Kota Damara akan diartikan sebagai deklarasi perang.

"Kami tegaskan, bahwa kami tidak akan menyerahkan Damara," kata Komandan Jenderal FOMAC, Jean-Felix Akaga, seperti dikutip dari Rappler, Rabu (2/1/2013). Damara adalah kota strategis terakhir yang terletak di antara Ibu Kota Bangui dan wilayah yang dikuasai pemberontak Seleka.

"Jika pemberontak menyerang Damara, maka ini berarti pernyataan perang. Dan, serangan itu sama saja dengan menyatakan perang dengan 10 negara di Afrika Tengah,” lanjut Akaga kepada para wartawan di Bangui. Menurutnya, pemberontak Seleka tak akan berani melakukan serangan ke Damara.

“Garis merah antara kami dengan pemberontak Seleka adalah Damara,” tambah Akaga. Saat ini, pemberontak Seleka berada 160 km dari Bangui. Mereka telah merebut banyak kota di negara bekas koloni Perancis itu.

Pasukan Fomac menegaskan, bahwa Damara adalah kunci terakhir yang dikuasai pasukan pemerintah, sebelum pemberontak masuk ke Ibu Kota. Kota ini terletak 75 km dari perbatasan selatan dengan Republik Demokratik Kongo.