Jelang debat terakhir, tekanan ada di Romney

Senin, 22 Oktober 2012 - 22:21 WIB
Jelang debat terakhir, tekanan ada di Romney
Jelang debat terakhir, tekanan ada di Romney
A A A
Sindonews.com - Ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan kandidat presiden dari Partai Republik Mitt Romney berhadapan dalam debat terakhir, tentu akan menjadi kesempatan terakhir Romney untuk memperbaiki penampilannya. Romney juga bisa mengeksploitasi lawannya.

Romney memang tidak memiliki pengalaman luas dalam kebijakan luar negeri. Bahkan pada debut ke dua di New York pekan lalu, Romney dikecam karena komentarnya mengenai masalah serangan di Konsulat Jenderal AS di Benghazi, Libya.

Debat di Boca Raton, Florida ini, berlangsung 15 hari menjelang pemilu. Ini bisa menjadi debat paling beresiko yang dijalani oleh Romney. Langkah keliru Romney yang mengkritik cara Obama menangani insiden 11 September di Benghazi, makin membuat strateginya menuju kursi Presiden AS berujung dengan kesulitan.

Romney diperkirakan akan melontarkan serangannya kepada kebijakan luar negeri Obama terhadap Iran, Israel, Suriah, China, Afghanistan dan Rusia.

"Obama miliki pengalaman (tentang kebijakan luar negeri) dan Romney tidak. Jadi dia bisa memilih argumen seenaknya," ujar peneliti CSIS Jon Alterman, seperti dikutip Associated Press, Senin (22/10/2012).

Tim kampanye Romney berharap bisa menyerang kredibilitas Obama dalam hal kebijakan luar negeri dan keamanan dalam negeri. Hal ini pihak Gedung Putih menganggap kebal dari serangan pihak Partai Republik.

Dua rival ini akan bertarung terakhir kalinya dalam debat sengit ini. Dalam poling terbaru yang dikeluarkan oleh NBC, Romney dan Obama berada dalam posisi seimbang. Mereka sama-sama mendapatkan dukungan 47 persen dari rakyat AS.
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5258 seconds (0.1#10.140)