Oposisi Libya diduga eksekusi Khadafi dan loyalisnya

Rabu, 17 Oktober 2012 - 20:37 WIB
Oposisi Libya diduga eksekusi Khadafi dan loyalisnya
Oposisi Libya diduga eksekusi Khadafi dan loyalisnya
A A A
Sindonews.com - Tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dituduhkan kepada pihak oposisi Libya yang kini berkuasa di negeri tersebut. Mereka diduga melakukan eksekusi terhadap loyalis mantan Pemimpin Libya Moammar Khadafi, bahkan eksekusi terhadap Khadafi sendiri.

Laporan yang dikeluarkan oleh Human Rights Watch tersebut, dikeluarkan berdasarkan keberhasilan pihak oposisi merebut kota Sirte, yang menjadi titik kemenangan mereka melawan rezim Khadafi. Laporan ini merupakan yang paling detil mengenai dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh pihak oposisi terhadap Khadafi dan loyalisnya.

Laporan setebal 50 halaman tersebut berjudul, "Death of a Dictator: Bloody Vengeance in Sirte" atau dalam bahasa Indonesia berarti "Kematian Seorang Diktator: Balas Dendam Berdarah di Sirte." HRW mengeluarkan detil mengenai beberapa jam terakhir dari Khadafi, sebelum kematiannya 20 Oktober 2011 lalu.

"Bukti menemukan, pihak milisi oposisi melakukan eksekusi terhadap sekira 66 loyalis Khadafi yang ditangkap dalam sebuah konvoi di Sirte," ucap Direktur Kondisi Darurat HRW Peter Bouckaert, seperti dikutip Associated Press, Rabu (17/10/2012).

Kelompok yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) itu mengatakan, bukti baru ini didapatkan setelah dilakukan penyelidikan dari rekaman video telepon seluler yang dimiliki oleh pihak oposisi. Dalam rekaman itu terlihat, loyalis Khadafi menderita penyiksaan.

Sementara dalam temuan lanjutan ditemukan, sekira 17 loyalis yang ditahan oleh pihak milisi oposisi dibunuh. Sisa jenazahnya juga berhasil ditemukan oleh HRW, berdasarkan rekaman video tersebut. Mereka kemudian berhasil mengidentifikasi sekira 50 jenazah lainnya yang ditemukan di Hotel Mahari, di Kota Sirte.

Kini pihak HRW mendesak Pemerintahan Libya yang kini dikuasai oleh pihak oposisi, untuk memberikan penjelasannya mengenai insiden ini. Mereka juga menginginkan adanya keterangan mengenai benar tidaknya Khadafi dibunuh oleh pihak milisi oposisi.

Sebelum tewas, Khadafi memang ditangkap dalam keadaan hidup. Hal ini dapat dibuktikan dalam rekaman video telepon seluler yang beredar usai penangkapannya. Putra Khadafi, Muatassim juga terekam dalam hidup sebelum akhirnya jasadnya disemayamkan dalam sebuah kamar mayat di Misrata berdampingan dengan sang Ayah.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3742 seconds (0.1#10.140)