Jenderal Belarusia dipecat gara-gara boneka beruang

Rabu, 01 Agustus 2012 - 22:04 WIB
Jenderal Belarusia dipecat gara-gara boneka beruang
Jenderal Belarusia dipecat gara-gara boneka beruang
A A A
Sindonews.com - Gara-gara boneka beruang (teddy bear), dua jenderal di Belarusia harus rela kehilangan jabatan mereka karena dianggap tidak becus mengurusi keamanan negara.

Dua jenderal itu, satu adalah kepala angkatan udara dan lainnya merupakan kepala keamanan perbatasan, dipecat Presiden Belarusia Alexander Lukashenko setelah sebuah pesawat ringan dari Swedia berhasil terbang di atas wilayah negaranya dan menurunkan boneka-boneka beruang imut itu lengkap dengan seruan kebebasan ke negara tersebut.

Insiden yang terjadi pada 4 Juli itu membuat murka Lukashenko yang mengumumkan mencopot Ketua Komisi Perbatasan Negara Mayor Jenderal Igor Rachkovsky dan Komandan Angkatan Udara Mayor Jenderal Dmitry Pakhmelkon pada Rabu (01/08/2012).

“Bagaimana provokasi ini dengan pesawat ringan ini—yang tidak hanya melintasi perbatasan tapi juga menginvasi Republik Belarusia dengan bebas ini—bisa dijelaskan?” tanya Lukashenko kepada para kepala militer pekan lalu, sebagaiman dilansir The Daily Telegraph. “Mengapa para komandan ini tidak mencegat pesawat itu? Mereka itu sebenarnya bersimpati pada siapa? Apakah ini kecerobohan pejabat tertentu atau kegagalan sistem pertahanan udara negara?”

Menurut laporan BBC, pesawat, yang dicarter sebuah perusahaan public relation Swedia bernama Studio Total, mengedrop ratusan boneka teddy bear mungil di dekat Kota Ivenets dan di pinggiran Ibu Kota Minsk. Pesawat itu masuk ke wilayah udara Belarusia dari Lithuania. Boneka beruang itu diturunkan dengan parasut kecil dan dipasangi label yang menyerukan kebebasan berbicara dan hak asasi manusia.

Polisi Belarusia telah menangkap mahasiswa jurnalistik Anton Suryapin dan agen estate Sergei Basharimov yang diduga membantu dan bersengkokol dalam insiden itu. Jika dinyatakan bersalah, mereka akan menghadapi vonis tujuh tahun penjara.
(alv)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3010 seconds (0.1#10.140)