Penyiar bercadar tampil di stasiun TV Mesir

Jum'at, 20 Juli 2012 - 17:33 WIB
Penyiar bercadar tampil di stasiun TV Mesir
Penyiar bercadar tampil di stasiun TV Mesir
A A A
Sindonews.com – Seorang penyiar bercadar tampil di salah satu stasiun televisi Mesir. Sejumlah perempuan berjilbab dan cadar mengelola sebuah saluran baru di Mesir. Perempuan tersebut aktif melakukan gerakan perlawanan terhadap diskriminasi.

Perempuan berjilbab dan cadar itu bernama, Abeer Shahin. “Tidak adil jika perempuan berjilbab hanya diidentikkan dengan ibu rumah tangga relijius. Padahal dia bisa jadi dokter, profesor dan insinyur,” ujar wanita dengan gamis longgar hitam, jilbab dan cadar hitam yang hanya menampakkan matanya ini. Seperti dikutip VOA, Jumat (20/7/2012).


Shahin adalah lulusan American University yang bergengsi di Kairo, tetapi sulit mendapatkan pekerjaan karena para calon atasan keberatan dengan penampilan bercadar atau niqab. Namun, saat ini dia telah menemukan pekerjaan yang diharapkan mengubah pandangan masyarakat Mesir akan pengguna niqab.

“Saya diberitahu bahwa menjadi penyiar TV memakai niqab tidak akan berhasil karena bahasa tubuhnya. Tapi suara saya dapat menyampaikan emosi dan reaksi,” tutur Shahin.

Di era baru kemerdekaan di Mesir setelah kekuasaan Hosni Mubarak, perempuan bercadar yang tertindas secara sosial dan politik berharap memiliki tempat baru dalam masyarakat. Pemakai niqab mengatakan mereka mengalami diskriminasi dalam pasar kerja, pendidikan, dan aktivitas sosial lainnya. Bahkan beberapa dari mereka dilarang mengikuti ujian universitas.

Shahin berharap saluran TV baru yang akan diluncurkan pada hari pertama bulan Ramadan akan menunjukkan keberhasilan perempuan pemakai niqab . Di stasiun Maria TV, tiga perempuan bercadar tampak duduk di dalam ruangan, bersiap menyerahkan lamaran kerja mereka, sementara yang lainnya sedang menerima pelatihan sebelum peluncuran saluran tersebut.

Maria TV akan siaran selama enam jam per hari di saluran al-Ummah, stasiun televisi relijius yang dikelola kelompok Salafi. Stasiun TV ini muncul sebagai kekuatan politik sejak Mubarak diturunkan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4420 seconds (0.1#10.140)