Pesawat ruang angkasa China kembali ke bumi

Jum'at, 29 Juni 2012 - 13:59 WIB
Pesawat ruang angkasa China kembali ke bumi
Pesawat ruang angkasa China kembali ke bumi
A A A
Sindonews.com - Kapsul pesawat antariksa Shenzhou-9 yang membawa tiga astronot China, mendarat dengan selamat di Mongolia pukul 10.05 waktu setempat. Ketiganya berhasil melakukan pendaratan di tempat yang telah ditentukan.

Kepulangan ketiga astronot ini disaksikan langsung oleh masyarakat Tiongkok lewat siaran langsung di layar kaca TV. Sementara itu, di Mongolia, pemerintah China telah menyiagakan helikopter dan ambulans serta tim medis untuk menyambut kedatangan tiga astronot tersebut. Setelah melakukan pendaratan ketiganya langsung mendapatkan pemeriksaan fisik.

"Kami kembali ke Bumi dan kami dalam kedaaan baik-baik saja," ungkap para astronot seperti diberitakan dalam BBC, Jumat (29/6/2012).

Misi penempatan Shenzhou-9 sebagai stasiun luar angkasa China dilakukan oleh tiga orang astronot China, yakni Jing Haipeng sebagai komandan misi penerbangan, Liu Wang seorang veteran astronot, dan Liu Yang astronot wanita pertama di China.

"Kapsul luar angkasa Tiangong-1 telah menjadi rumah yang aman dan menyenangkan di luar angkasa," ungkap Liu Yang, astronot wanita pertama di China.

Tiga astronot China kembali dengan menggunakan kapsul setelah berhasil mengorbitkan Shenzhou-9 ke luar angkasa. Ketiganya telah berada di luar angkasa selama 13 hari.

Ketiga astronot telah berhasil menyelesaikan prosedur rumit yakni menyatukan Shenzhou 9 secara manual dengan modul utama Tiangong, yang sudah lebih dulu berada di luar angkasa. Setelah penyatuan modul, ketiga astronot tersebut pindah dari kapsul ke laboratorium itu.

Penggabungan dua modul ini merupakan tahapan terpenting bagi misi pembangunan stasiun luar angkasa China yang ditargetkan selesai dibangun pada 2020 mendatang.

Ini juga menjadi pembuktian bahwa China bisa mentransfer astronot dari satu kendaraan luar angkasa ke modul lain. Dahulu, prosedur rumit penyatuan dua pesawat luar angkasa hanya dikuasai oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Sementara itu, Perdana Menteri China Wen Jiabao memuji kesuksesan misi tersebut. Misi ini merupakan bagian dari misi penting China untuk membangun sebuah stasiun luar angkasa pada 2020.

"Misi ini akan menjadi kontribusi luar biasa rakyat China bagi penjelajahan dan ekspolorasi ruang angkasa," ungkap Wen.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3264 seconds (0.1#10.140)