Tiap tahun Sudan siapkan 50 beasiswa bagi Indonesia
Tiap tahun Sudan siapkan 50 beasiswa bagi Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Meski sebagai negara, bisa dikatakan Sudan tidak lebih maju dari Indonesia, namun Pemerintah Sudan mampu menyediakan beasiswa bagi putera puteri Indonesia yang ingin sekolah di Sudan.
Kepala Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) Isman Pasha mengatakan, sejak enam tahun lalu Pemerintah Sudan menyediakan 50 beasiswa untuk pelajar Indonesia.
"Pemerintah Sudan menyediakan 50 beasiswa pertahunnya untuk Indonesia. Sebagai salah satu negara di Afrika, mereka peduli kerja sama di bidang pendidikan dengan kita," kata Isman, di Museum KAA, Sabtu (25/2/2012).
Isman baru saja menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Sudan, Menteri Luar Negeri Sudan Ahmed Ali Karti dan Dubes Republik Sudan untuk RI Ibrahim Bushra M Ali.
"Jadi sudah lama program beasiswa dari Sudan itu. Mereka peduli pada pendidikan," tambahnya.
Lanjut Isman, saat ini ada 300 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Sudan menggunakan beasiswa. Rata-rata mereka berasal dari pesantren di Indonesia. "Mereka menggeluti bahasa Arab dan ilmu tentang keislaman," sebutnya.
Sebenarnya, syarat untuk mendapatkan beasiswa ke Sudan cukup mudah. Hanya saja, peminatnya sejauh ini relatif kurang.
"Karena konsentrasi beasiswa di bahasa Arab dan keislaman, sedangkan pengantar di kita kan pakai bahasa Indonesia. Jadi untuk belajar di Sudan, harus bisa Bahasa Arab. Makanya kebanyakan yang minat itu dari pesantren," terangnya.
Sehingga jatah 50 beasiswa itu belum terpenuhi oleh pelajar Indonesia. "Tapi itu bukan hambatan, hanya harus siapkan satu tahun pendidikan bahasa baru bisa ke perguruan tinggi di Sudan," tambahnya.
Dia mengakui, Kerja sama Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) RI dengan Sudan masih terbatas. Di bidang budaya, Sudan berusaha mengenal musik angklung dan rampak kendang.
Sementara kerja sama lebih intens terjadi di bidang teknik pertanian.
Misalnya Indonesia mengirimkan peralatan pertanian ke Sudan. Indonesia juga mengadakan pelatihan bagi petani di Sudan untuk menanam padi.(azh)
Kepala Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) Isman Pasha mengatakan, sejak enam tahun lalu Pemerintah Sudan menyediakan 50 beasiswa untuk pelajar Indonesia.
"Pemerintah Sudan menyediakan 50 beasiswa pertahunnya untuk Indonesia. Sebagai salah satu negara di Afrika, mereka peduli kerja sama di bidang pendidikan dengan kita," kata Isman, di Museum KAA, Sabtu (25/2/2012).
Isman baru saja menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Sudan, Menteri Luar Negeri Sudan Ahmed Ali Karti dan Dubes Republik Sudan untuk RI Ibrahim Bushra M Ali.
"Jadi sudah lama program beasiswa dari Sudan itu. Mereka peduli pada pendidikan," tambahnya.
Lanjut Isman, saat ini ada 300 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Sudan menggunakan beasiswa. Rata-rata mereka berasal dari pesantren di Indonesia. "Mereka menggeluti bahasa Arab dan ilmu tentang keislaman," sebutnya.
Sebenarnya, syarat untuk mendapatkan beasiswa ke Sudan cukup mudah. Hanya saja, peminatnya sejauh ini relatif kurang.
"Karena konsentrasi beasiswa di bahasa Arab dan keislaman, sedangkan pengantar di kita kan pakai bahasa Indonesia. Jadi untuk belajar di Sudan, harus bisa Bahasa Arab. Makanya kebanyakan yang minat itu dari pesantren," terangnya.
Sehingga jatah 50 beasiswa itu belum terpenuhi oleh pelajar Indonesia. "Tapi itu bukan hambatan, hanya harus siapkan satu tahun pendidikan bahasa baru bisa ke perguruan tinggi di Sudan," tambahnya.
Dia mengakui, Kerja sama Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) RI dengan Sudan masih terbatas. Di bidang budaya, Sudan berusaha mengenal musik angklung dan rampak kendang.
Sementara kerja sama lebih intens terjadi di bidang teknik pertanian.
Misalnya Indonesia mengirimkan peralatan pertanian ke Sudan. Indonesia juga mengadakan pelatihan bagi petani di Sudan untuk menanam padi.(azh)
()
Explore More