Aktivis wanita ditelanjangi, aksi demo makin kuat

Rabu, 21 Desember 2011 - 16:13 WIB
Aktivis wanita ditelanjangi, aksi demo makin kuat
Aktivis wanita ditelanjangi, aksi demo makin kuat
A A A
Sindonews.com - Aksi demonstrasi di Kota Kairo semakin menguat setelah aparat militer Mesir semakin mudah mengumbar kekerasan terhadap para pelaku unjuk rasa di Alun-alun Kota Tahrir, Kamis 15 Desember 2011 lalu.

Dua orang aparat berseragam militer mempermalukan seorang demonstran dengan menyeretnya hingga setengah telanjang. Tak hanya itu, aparat juga menginjak-injaknya tubuhnya.

Aksi demonstrasi yang mengutuk perlakuan tak hormat aparat militer ini semakin menguatkan para demonstran untuk terus turun ke jalan memprotes kepemimpinan Dewan Militer di pemerintah Mesir. Dewan Milter Mesir mengambil alih pemerintahan setelah Presiden Hosni Mubarak digulingkan pada Februari lalu.

Seperti diketahui, dalam lima hari ini para demonstran termasuk aktivis perempuan memprotes kepemimpinan Dewan Militer Mesir. Namun dalam demonstrasi tersebut mendapatkan perlawanan aparat militer. Setidaknya 14 orang tewas dan 900 orang terluka, setelah bentrok dengan aparat.

Menanggapi peristiwa kekerasan militer terhadap aktivis perempuan, salah seorang anggota dewan tentara Mesir Adel Umum Emara mengatakan hal itu masih dalam penyelidikan.

Dari rentetan aksi kekerasan yang dilakukan aparat, para demonstran menilai Dewan Militer hanya peduli dengan kekuasaan belaka, bukan demokrasi. Bahkan para pengunjuk rasa, menghujat Kepala militer Mesir Marshall Field Tantawi merupakan seorang pengecut. Para pengunjuk rasa menilai tidak sepantasnya aparat mempermalukan perempuan Mesir seperti itu.

Berbagai gambar-gambar aktivis perempuan yang mendapatkan perlakuan kekerasan itu sendiri yang telah tersebar itu, dinilai sebagai aksi paling biadab yang dilakukan aparat militer. Insiden lain yang sering dilakukan oleh aparat militer yang membuat rakyat Mesir terkejut, adalah aksi penarikan rambut terhadap demonstran perempuan.

Lainnya, sebagian besar wanita yang telah ditangkap oleh tentara mengatakan mereka dianiaya dan dipukuli saat berada di dalam tahanan.

Kekerasan yang dilakukan aparat militer Mesir tidak hanya mendapatkan protes dari dalam negeri, namun juga kritik dari luar negeri. Menteri LUar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menentang perlakuan terhadap perempuan Mesir dalam beberapa bulan terakhir.

"Wanita dipukuli dan dihina di jalan-jalan yang sama di mana mereka mempertaruhkan nyawa mereka untuk revolusi hanya dari beberapa bulan lalu," katanya seperti dikutip dari Aljazira.

"Para perempuan pengunjuk rasa telah ditangkap dan mengalami penganiayaan yang mengerikan. wartawan juga telah diserang secara seksual. Sekarang, para wanita sedang diserang, ditelanjangi, dan dipukuli di jalan-jalan," tambahnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5930 seconds (0.1#10.140)