Korban Meninggal Akibat Virus Corona di Spanyol Tembus 14.500 Orang
A
A
A
MADRID - Korban meninggal akibat virus corona di Spanyol bertambah 757 orang dalam 24 jam terakhir sehingga total mencapai 14.555 orang berdasarkan data resmi pemerintah.
Jumlah korban meninggal di Spanyol merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Italia.
Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa menyatakan jumlah itu masih konsisten dengan tren penurunan. Tingkat persentase harian itu meningkat sekitar setengah dari akhir Maret menjadi sekitar 5%.
“Tak ada angka bagus saat itu kematian tapi kami sekarang pada tahap penurunan,” ungkap Illa.
Publik semakin curiga bahwa data resmi korban meninggal itu lebih kecil dibandingkan fakta sebenarnya di masyarakat.
Di Madrid, ada perbedaan antara jumlah pemakaman yang dilaporkan dalam dua pekan terakhir Maret dan jumlah korban meninggal akibat corona yang jelas lebih tinggi dibandingkan yang meninggal pada periode yang sama pada 2016.
Pengadilan Tinggi Regional Madrid telah menandatangani lebih dari 9.000 sertifikat pemakaman dalam dua pekan terakhir Maret 2020, dibandingkan hanya ada 4.311 kematian yang tercatat akibat corona sepanjang Maret 2018.
Data resmi korban meninggal akibat corona di Madrid adalah 5.586. Populasi warga lanjut usia (lansia) menjadi yang paling banyak terkena wabah, dengan 4.750 orang meninggal pada Maret di antara 50.000 penghuni panti jompo.
“Sekitar 3.749 lansia mengalami gejala seperti virus corona tapi tidak dites. Itu artinya mereka tidak ada dalam data resmi korban meninggal,” papar Ignacio Aguado, deputi kepala wilayah.
Secara keseluruhan, kasus corona bertambah menjadi 146.690 dari 140.510 pada Selasa (7/4).
Jumlah korban meninggal di Spanyol merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Italia.
Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa menyatakan jumlah itu masih konsisten dengan tren penurunan. Tingkat persentase harian itu meningkat sekitar setengah dari akhir Maret menjadi sekitar 5%.
“Tak ada angka bagus saat itu kematian tapi kami sekarang pada tahap penurunan,” ungkap Illa.
Publik semakin curiga bahwa data resmi korban meninggal itu lebih kecil dibandingkan fakta sebenarnya di masyarakat.
Di Madrid, ada perbedaan antara jumlah pemakaman yang dilaporkan dalam dua pekan terakhir Maret dan jumlah korban meninggal akibat corona yang jelas lebih tinggi dibandingkan yang meninggal pada periode yang sama pada 2016.
Pengadilan Tinggi Regional Madrid telah menandatangani lebih dari 9.000 sertifikat pemakaman dalam dua pekan terakhir Maret 2020, dibandingkan hanya ada 4.311 kematian yang tercatat akibat corona sepanjang Maret 2018.
Data resmi korban meninggal akibat corona di Madrid adalah 5.586. Populasi warga lanjut usia (lansia) menjadi yang paling banyak terkena wabah, dengan 4.750 orang meninggal pada Maret di antara 50.000 penghuni panti jompo.
“Sekitar 3.749 lansia mengalami gejala seperti virus corona tapi tidak dites. Itu artinya mereka tidak ada dalam data resmi korban meninggal,” papar Ignacio Aguado, deputi kepala wilayah.
Secara keseluruhan, kasus corona bertambah menjadi 146.690 dari 140.510 pada Selasa (7/4).
(sfn)