AS Nilai China Manfaatkan Pandemi Corona untuk Perluas Klaim di LCS
A
A
A
WASHINGTON - Latihan militer yang dilakukan China di Laut China Selatan (LCS) mendapat sorotan dari analis Amerika Serikat (AS). China dinilai memanfaatkan pandemi Corona untuk memperluas klaim mereka di perairan yang disengketakan itu, terlebih di tengah upaya AS memerangi wabah yang menyerang kapal induknya.
"Saya pikir China mengekploitasi tantangan virus Corona yang dihadapi Angkatan Laut AS untuk meningkatkan posisinya di Laut China Selatan dengan memberikan penampilan yang dapat dan akan beroperasi di sana sesuka hati sementara AS lumpuh," kata pensiunan kapten Angkatan Laut AS dan seorang mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, Carl Schuster, seperti dilansir dari CNN, Selasa (7/4/2020).
Schuster merujuk pada tenggelamnya kapal nelayan Vietnam baru-baru ini untuk menggambarkan bagaimana China mendorong posisinya di LCS. (Baca: Vietnam Tuduh China Tenggelamkan Kapal Penangkap Ikannya di LCS )
Schuster mencatat bahwa insiden dengan kapal penangkap itu mungkin mengirim pesan ke Hanoi bahwa mereka merasa di atas AS pada saat ketika AS tidak dalam posisi untuk menanggapi tindakan China.
Dengan kapal induk USS Theodore Roosevelt dikarantina di Guam untuk waktu yang tidak terbatas, tidak diketahui seberapa mudah AS menggantikan perannya di LCS. AS diketahui memiliki 11 kapal induk dalam armadanya. Namun, kapal-kapal induk bertenaga nuklir membutuhkan perombakan besar dan perawatan jangka panjang secara berkala, sehingga hanya sedikit waktu yang tersedia untuk digunakan pada satu waktu.
Pelacak armada UN Naval Institute memperlihatkan hanya lima kapal induk yang tersedia pada 30 Maret. Selain USS Theodore Roosevelt, kapal induk lain yang bertugas di Pasifik adalah USS Ronald Reagan yang juga menghadapi "sedikit" positif Corona. Sedangkan dua lainnya dikerahkan ke Teluk Persia untuk merespons kemungkinan ancaman dari Iran dan yang kelima ada di Pantai Timur AS.
Memindahkan satu kapal induk dari satu tempat ke tempai lain dapat meninggalkan kerentanan di daerah yang ditinggalkannya.
Menurut Schuster, dengan persepsi pada kesiapan AS mengirimkan kapal induk telah membuat China berani untuk melakukan peningkatan jumlah latihan di LCS seperti yang dilakukan pada akhir bulan Maret.
China diketahui telah melakukan latihan militer di LCS pada akhir Maret lalu. Latihan itu melibatkan kapal, kapal selam, dan jet tempur di daerah yang disengketakan LCS.
Pasukan PLA menembakkan peluru langsung, termasuk amunisi anti-pesawat, anti-kapal, dan anti-kapal selam serta mempraktikkan pengisian ulang di navigasi laut dan armada.
"Saya pikir China mengekploitasi tantangan virus Corona yang dihadapi Angkatan Laut AS untuk meningkatkan posisinya di Laut China Selatan dengan memberikan penampilan yang dapat dan akan beroperasi di sana sesuka hati sementara AS lumpuh," kata pensiunan kapten Angkatan Laut AS dan seorang mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, Carl Schuster, seperti dilansir dari CNN, Selasa (7/4/2020).
Schuster merujuk pada tenggelamnya kapal nelayan Vietnam baru-baru ini untuk menggambarkan bagaimana China mendorong posisinya di LCS. (Baca: Vietnam Tuduh China Tenggelamkan Kapal Penangkap Ikannya di LCS )
Schuster mencatat bahwa insiden dengan kapal penangkap itu mungkin mengirim pesan ke Hanoi bahwa mereka merasa di atas AS pada saat ketika AS tidak dalam posisi untuk menanggapi tindakan China.
Dengan kapal induk USS Theodore Roosevelt dikarantina di Guam untuk waktu yang tidak terbatas, tidak diketahui seberapa mudah AS menggantikan perannya di LCS. AS diketahui memiliki 11 kapal induk dalam armadanya. Namun, kapal-kapal induk bertenaga nuklir membutuhkan perombakan besar dan perawatan jangka panjang secara berkala, sehingga hanya sedikit waktu yang tersedia untuk digunakan pada satu waktu.
Pelacak armada UN Naval Institute memperlihatkan hanya lima kapal induk yang tersedia pada 30 Maret. Selain USS Theodore Roosevelt, kapal induk lain yang bertugas di Pasifik adalah USS Ronald Reagan yang juga menghadapi "sedikit" positif Corona. Sedangkan dua lainnya dikerahkan ke Teluk Persia untuk merespons kemungkinan ancaman dari Iran dan yang kelima ada di Pantai Timur AS.
Memindahkan satu kapal induk dari satu tempat ke tempai lain dapat meninggalkan kerentanan di daerah yang ditinggalkannya.
Menurut Schuster, dengan persepsi pada kesiapan AS mengirimkan kapal induk telah membuat China berani untuk melakukan peningkatan jumlah latihan di LCS seperti yang dilakukan pada akhir bulan Maret.
China diketahui telah melakukan latihan militer di LCS pada akhir Maret lalu. Latihan itu melibatkan kapal, kapal selam, dan jet tempur di daerah yang disengketakan LCS.
Pasukan PLA menembakkan peluru langsung, termasuk amunisi anti-pesawat, anti-kapal, dan anti-kapal selam serta mempraktikkan pengisian ulang di navigasi laut dan armada.
(ian)