New York Buka Opsi Kubur Mayat-mayat Korban COVID-19 di Taman

Selasa, 07 April 2020 - 09:21 WIB
New York Buka Opsi Kubur...
New York Buka Opsi Kubur Mayat-mayat Korban COVID-19 di Taman
A A A
NEW YORK CITY - Para pejabat New York, Amerika Serikat (AS) membuka opsi untuk menguburkan mayat-mayat korban virus corona baru, COVID-19, di Central Park, sebuah taman kota setempat. Rencana ini muncul ketika angka kematian di New York mencapai 4.758 jiwa.

AS hingga saat ini memiliki 367.004 kasus COVID-19 dengan 10.871 kematian dan sebanyak 19.671 pasien sembuh. Negara Bagian New York jadi episentrum atau pusat wabah dengan memiliki 131.916 kasus, 4.758 orang di antaranya telah meninggal.

Rencana penguburan di taman menjadi bagian dari opsi penguburan di Hart Island. Opsi ini terpaksa diambil jika layanan pemakaman New York kewalahan oleh jumlah kematian yang luar biasa banyak.

"Kita mungkin berurusan dengan penguburan sementara sehingga kita bisa berurusan dengan masing-masing keluarga nanti," kata Wali Kota New York City, Bill de Blasio, dalam konferensi pers di Brooklyn Navy Yard.

"Tempat jelas yang kita gunakan secara historis adalah Hart Island," lanjut de Blasio, seperti dikutip dari New York Post, Selasa (7/4/2020).

Tanah pemakaman umum terbesar di Negara Bagian New York terletak di Long Island Sound di lepas pantai tenggara Bronx. Tempat pemakaman ini memiliki sejarah yang mengerikan, karena menjadi tuan rumah kamp penjara Perang Saudara, sebuah koloni untuk pasien tuberkulosis dan menjadi tempat peristirahatan bagi ribuan korban HIV/AIDS selama 1980-an yang ditinggalkan oleh keluarga atau tidak dapat menerima penguburan yang layak.

Wali Kota Bill de Blasio—yang enggan mendiskusikan di depan umum bagaimana New York menangani jumlah tubuh yang luar biasa—menghadapi kenyataan mengerikan setelah Anggota Dewan Kota Mark Levine mengangkat kemungkinan yang bahkan lebih mengerikan.

"Sebentar lagi kita akan memulai pemakaman sementara. Ini kemungkinan akan dilakukan dengan menggunakan taman NYC (New York City)," kata Partai Demokrat Manhattan dalam sebuah tweet sebelum pernyataan de Blasio muncul.

“Parit akan digali untuk 10 peti mati dalam satu baris. Ini akan dilakukan dengan cara yang bermartabat, tertib dan sementara. Tapi itu akan sulit bagi penduduk New York."

Levine, Ketua Komite Kesehatan Dewan New York City, mengklarifikasi dalam tweet bahwa rencana untuk mengubah taman menjadi kuburan sementara adalah sebuah kemungkinan. Sedangkan Balai Kota mengatakan bahwa itu tidak terjadi untuk saat ini.

"Kami saat ini tidak berencana untuk menggunakan taman lokal sebagai tempat pemakaman," kata juru bicara Balai Kota Freddi Goldstein. "Kami sedang mengeksplorasi penggunaan Hart Island untuk penguburan sementara."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)