Trump Bilang AS Telah Lewati Puncak Wabah Virus Corona

Kamis, 16 April 2020 - 07:21 WIB
loading...
Trump Bilang AS Telah...
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump berbicara dalam briefing harian tentang COVID-19 di Gedung Putih, Washington. Foto/REUTERS/Leah Millis
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald Johnn Trump mengatakan Amerika Serikat (AS) telah melewati puncaknya dalam hal jumlah kasus baru infeksi coronavirus disease-19 (COVID-19).

Dia berjanji untuk mengungkap pedoman untuk membuka kembali negara Amerika pada hari Kamis (16/4/2020) waktu setempat.

Berbicara selama pengarahan Satuan Tugas Coronavirus Gedung Putih hari Rabu waktu Washington, Trump mengatakan tren jumlah kasus baru menurun di wilayah metropolitan New York, kota Houston, Texas dan kota New Orleans di Louisiana. Sedangkan kasus COVID-19 di Detroit dan daerah metropolitan Denver datar.

"Pertempuran berlanjut, tetapi data terbaru menunjukkan secara nasional bahwa AS telah melewati puncaknya pada kasus-kasus baru. Mudah-mudahan, ini akan terus berlanjut dan kami akan terus membuat kemajuan besar," kata Trump.

Dia juga mengatakan Washington D.C., Baltimore, Maryland dan Philadelphia menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang luar biasa.

"Perkembangan yang menggembirakan ini telah menempatkan kami dalam posisi yang sangat kuat untuk menyelesaikan pedoman bagi negara-negara (bagian) tentang pembukaan kembali negara," papar Trump.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika memang menunjukkan kasus baru COVID-19 di AS menurun sejak 2 April, namun dengan catatan bahwa data mungkin tidak lengkap.

Ketika jumlah kasus-kasus baru turun, jumlah kematian baru belum mencapai puncaknya, di mana AS melaporkan 2.371 kematian dalam 24 jam pada hari Rabu. Menurut Reuters, angka kematian harian itu melampaui rekor jumlah kematian harian hari Selasa.

Wakil Presiden Mike Pence, yang mengawasi Satuan Tugas Coronavirus Gedung Putih mengatakan pedoman baru tentang kapan dan bagaimana membuka kembali negara itu akan diumumkan kepada para gubernur pada hari Kamis, dan kemudian dirilis ke publik.

Menurutnya, daerah-daerah dengan wabah yang lebih parah akan tetap memberlakukan social distancing secara berkelanjutan. Sedangkan daerah lain akan fleksibel untuk mencabut pembatasan perjalanan dan penutupan bisnis.

Sejauh ini, menurut data worldometers, total 643.508 orang di Amerika telah didiagnosis terinfeksi COVID-19. Dari jumlah itu, 28.506 orang di antaranya telah meninggal dan sebanyak 48.679 pasien telah berhasil disembuhkan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)