Selandia Baru Lanjutkan Pembatasan Meski Kasus Corona Berkurang

CHRISTCHURCH - Selandia Baru akan melanjutkan pembatasan warga untuk memerangi virus corona meski ada tanda penyebaran penyakit mulai stabil.

Negara itu mencatat 67 infeksi baru atau terendah dalam lima hari terakhir. Total kasus mencapai sekitar 1.100 dan satu orang meninggal dunia.

“Tindakan kita untuk sisa periode pada level empat adalah memastikan perbaikan yang terjadi pada tahap awal tidak memburuk pada tahap kedua,” papar Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern di Wellington.

Level empat pembatasan mengizinkan warga berjalan kaki atau pergi ke supermarket untuk tujuan penting tapi setiap orang harus menjaga jarak 2 meter.

"Saya tidak ingin Selandia Baru di level empat selama satu menit lebih lama dari yang diperlukan, tapi tak ada rencana untuk pindah dari level empat lebih cepat,” ungkap Ardern.

Selandia Baru memulai empat pekan lockdown pada populasi 5 juta jiwa pada Maret dan mendeklarasikan darurat nasional untuk memperlambat penyebaran virus.

Warga diminta tetap di rumah dengan semua layanan tidak penting, sekolah dan kantor tutup selama sebulan. Pemerintah memperingatkan para pelanggar aturan ini dapat menghadapi denda besar dan hukuman penjara.

Selandia Baru memiliki jumlah infeksi lebih sedikit dibandingkan banyak negara lain seperti Australia yang memiliki 5.700 kasus. Total korban meninggal di Australia bertambah lima menjadi 40 orang pada Senin (6/4).

Hampir setengah kasus di Selandia Baru terkait dengan perjalanan luar negeri, dengan kasus transmisi komunitas hanya sekitar 2%.