AS Dilaporkan Kerahkan Jet Tempur F-35 ke Laut Filipina
A
A
A
MANILA - Korps Marinir Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan sejumlah pesawat tempur siluman F-35, yang dipersenjatai dengan bom berpemandu laser ke Laut Filipina. Komando Indo-Pasifik AS mengatakan pengerahan jet tempur tersebut untuk latihan.
"Pasukan Korps Marinir AS di Pasifik dengan Unit Ekspedisi Marinir ke-31 yang ditugaskan ke kapal serbu amfibi Armada Pasifik AS, USS Amerika melepaskan jet tempur F-35 yang dipersenjatai dengan bom GBU-49 di Laut Filipina," kata Komando Indo-Pasifik AS.
"Mereka akan terlibat dalam melakukan pelatihan rutin dengan F-35 yang sudah ditempatkan di USS Amerika. Terima kasih dan kami mohon maaf atas kebingungan yang ada," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (2/4/2020).
USS Amerika adalah kapal serbu amfibi yang mampu membawa pesawat termasuk jet serang dan pesawat transportasi infanteri seperti V-22 Osprey. Latihan itu sendir dilakukan di tengah-tengah ketegangan yang terus-menerus tinggi antara AS dan China.
Ini terjadi ketika Washington berupaya mempertahankan apa yang disebutnya kebebasan navigasi di Laut China Selatan, sementara Beijing berupaya untuk memberlakukan pembatasan berdasarkan apa yang dikatakannya adalah klaimnya terhadap wilayah tersebut.
"Pasukan Korps Marinir AS di Pasifik dengan Unit Ekspedisi Marinir ke-31 yang ditugaskan ke kapal serbu amfibi Armada Pasifik AS, USS Amerika melepaskan jet tempur F-35 yang dipersenjatai dengan bom GBU-49 di Laut Filipina," kata Komando Indo-Pasifik AS.
"Mereka akan terlibat dalam melakukan pelatihan rutin dengan F-35 yang sudah ditempatkan di USS Amerika. Terima kasih dan kami mohon maaf atas kebingungan yang ada," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (2/4/2020).
USS Amerika adalah kapal serbu amfibi yang mampu membawa pesawat termasuk jet serang dan pesawat transportasi infanteri seperti V-22 Osprey. Latihan itu sendir dilakukan di tengah-tengah ketegangan yang terus-menerus tinggi antara AS dan China.
Ini terjadi ketika Washington berupaya mempertahankan apa yang disebutnya kebebasan navigasi di Laut China Selatan, sementara Beijing berupaya untuk memberlakukan pembatasan berdasarkan apa yang dikatakannya adalah klaimnya terhadap wilayah tersebut.
(esn)