Lembaga-lembaga Amal Terdepan di Dunia
A
A
A
DATA Worldometers menyebutkan, penduduk dunia pada 2019 mencapai 7,7 miliar. Dari jumlah miliaran tersebut, banyak penduduk dunia yang terjerat kemiskinan. Kesehatan pun menjadi salah satu masalah utama mereka.
Dari kisah menyedihkan itu, sejumlah lembaga amal hadir untuk meringankan beban sesamanya. Berikut lembaga-lembaga amal terdepan di dunia:
1. Against Malaria Foundation
Malaria adalah penyakit yang paling mengancam anak-anak di negara berpenghasilan rendah. Sekitar 600.000 orang meninggal setiap tahun akibat infeksi malaria, dan satu-satunya vaksin yang disetujui tidak akan menjangkau pasien hingga 2017.
Against Malaria Foundation (AMF) bekerja untuk mencegah penyebaran penyakit dengan menyebarkan kelambu berinsektisida - terpal jala yang menutupi tempat tidur anak-anak dan membunuh nyamuk ketika mereka mencoba masuk. Berdasarkan prevalensi malaria dan rendahnya biaya untuk mendistribusikan kelambu, AMF dinilai merupakan badan amal yang paling layak mendapatkan donasi.
2. Schistosomiasis Control Initiative (SCI)
Sekitar 240 juta orang hidup dengan infeksi cacing parasit, dan 90% dari kasus tersebut hanya terjadi di 20 negara. SCI dinilai merupakan lembaga amal yang konsen terhadap pencegahan penyakit cacing parasit khususnya di kawasan Afrika sub-Sahara. Organisasi ini dinilai cerdas untuk didukung karena plafon sumbangannya sangat tinggi
3. Deworm the World Initiative
Deworm the World Initiative membantu program-program yang dikelola pemerintah di sekolah-sekolah untuk memperkuat upaya-upaya pencegahan cacing. Paling sering itu bergantung pada distribusi pil yang membunuh parasit usus yang masuk ke tubuh anak-anak melalui tanah atau air yang tidak bersih. Tujuan utama DtWI adalah mengadvokasi dan mendukung program-program yang memberi anak-anak pil itu.
4. END Fund
Dibandingkan dengan badan amal lain yang bekerja pada inisiatif penanggulangan cacing, END fun menangani lebih banyak tugas administratif dan logistik terkait dengan masalah ini. Organisasi ini mengelola hibah, menawarkan bantuan teknis, dan melakukan beberapa penggalangan dana untuk menghilangkan penyakit tropis terabaikan (NTD). Badan amal itu dinilai sangat membutuhkan uang untuk melanjutkan pemberian hibahnya.
5. Sightsavers
Sightsavers bekerja untuk memberantas kasus infeksi terkait cacing yang menyebabkan kebutaan dan gangguan penglihatan. Meskipun cacing hanyalah sebagian kecil dari apa yang dilakukan Sightsavers, menurut organisasi lembaga amal di dunia, GiveWell, para donator direkomendasikan menyumbangkan dananya untuk lembaga ini untuk membatasi dampak penyakit parasit.
6. Malaria Consortium
Menurut data, sekitar 3,2 miliar orang di seluruh dunia tinggal di daerah berisiko terkena infeksi malaria. Malaria Consortium mencoba mengurangi risiko itu dengan menjalankan program musiman malaria chemoprevention (SMC) yang memberikan obat anti-malaria kepada anak-anak kecil. Analisis organisasi telah menemukan bahwa sebagian besar anak-anak di daerah di mana organisasi ini bekerja menerima setidaknya satu bulan perlindungan malaria
Negara yang warganya paling dermawan (persentase warga negara dewasa yang suka beramal)
1. Myanmar 81%
2. Inggris Raya 71%
3. Malta 71%
4. Thailand 71%
5. Belanda 71%
6. Indonesia 69%
7. Irlandia 69%
Dari kisah menyedihkan itu, sejumlah lembaga amal hadir untuk meringankan beban sesamanya. Berikut lembaga-lembaga amal terdepan di dunia:
1. Against Malaria Foundation
Malaria adalah penyakit yang paling mengancam anak-anak di negara berpenghasilan rendah. Sekitar 600.000 orang meninggal setiap tahun akibat infeksi malaria, dan satu-satunya vaksin yang disetujui tidak akan menjangkau pasien hingga 2017.
Against Malaria Foundation (AMF) bekerja untuk mencegah penyebaran penyakit dengan menyebarkan kelambu berinsektisida - terpal jala yang menutupi tempat tidur anak-anak dan membunuh nyamuk ketika mereka mencoba masuk. Berdasarkan prevalensi malaria dan rendahnya biaya untuk mendistribusikan kelambu, AMF dinilai merupakan badan amal yang paling layak mendapatkan donasi.
2. Schistosomiasis Control Initiative (SCI)
Sekitar 240 juta orang hidup dengan infeksi cacing parasit, dan 90% dari kasus tersebut hanya terjadi di 20 negara. SCI dinilai merupakan lembaga amal yang konsen terhadap pencegahan penyakit cacing parasit khususnya di kawasan Afrika sub-Sahara. Organisasi ini dinilai cerdas untuk didukung karena plafon sumbangannya sangat tinggi
3. Deworm the World Initiative
Deworm the World Initiative membantu program-program yang dikelola pemerintah di sekolah-sekolah untuk memperkuat upaya-upaya pencegahan cacing. Paling sering itu bergantung pada distribusi pil yang membunuh parasit usus yang masuk ke tubuh anak-anak melalui tanah atau air yang tidak bersih. Tujuan utama DtWI adalah mengadvokasi dan mendukung program-program yang memberi anak-anak pil itu.
4. END Fund
Dibandingkan dengan badan amal lain yang bekerja pada inisiatif penanggulangan cacing, END fun menangani lebih banyak tugas administratif dan logistik terkait dengan masalah ini. Organisasi ini mengelola hibah, menawarkan bantuan teknis, dan melakukan beberapa penggalangan dana untuk menghilangkan penyakit tropis terabaikan (NTD). Badan amal itu dinilai sangat membutuhkan uang untuk melanjutkan pemberian hibahnya.
5. Sightsavers
Sightsavers bekerja untuk memberantas kasus infeksi terkait cacing yang menyebabkan kebutaan dan gangguan penglihatan. Meskipun cacing hanyalah sebagian kecil dari apa yang dilakukan Sightsavers, menurut organisasi lembaga amal di dunia, GiveWell, para donator direkomendasikan menyumbangkan dananya untuk lembaga ini untuk membatasi dampak penyakit parasit.
6. Malaria Consortium
Menurut data, sekitar 3,2 miliar orang di seluruh dunia tinggal di daerah berisiko terkena infeksi malaria. Malaria Consortium mencoba mengurangi risiko itu dengan menjalankan program musiman malaria chemoprevention (SMC) yang memberikan obat anti-malaria kepada anak-anak kecil. Analisis organisasi telah menemukan bahwa sebagian besar anak-anak di daerah di mana organisasi ini bekerja menerima setidaknya satu bulan perlindungan malaria
Negara yang warganya paling dermawan (persentase warga negara dewasa yang suka beramal)
1. Myanmar 81%
2. Inggris Raya 71%
3. Malta 71%
4. Thailand 71%
5. Belanda 71%
6. Indonesia 69%
7. Irlandia 69%
(poe)