Rouhani: AS Kehilangan Peluang Cabut Sanksi Iran di Tengah Wabah
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan Amerika Serikat (AS) kehilangan peluang sejarah untuk mencabut sanksi pada Teheran selama wabah virus corona.
Menurut Rouhani, berbagai sanksi tak menghalangi upaya Iran memerangi wabah virus corona.
“Ini peluang besar bagi AS untuk meminta maaf dan mencabut sanksi yang tidak benar dan tidak adil pada Iran,” tegas Rouhani saat rapat kabinet yang disiarkan langsung di televisi.
“Berbagai sanksi telah gagal menghalangi upaya kami memerangi wabah virus corona,” ungkap Rouhani.
Perselisihan antara Iran dan AS meningkat sejak 2018 saat Presiden AS Donald Trump mengeluarkan AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015 bersama enam negara.
AS kemudian menerapkan kembali sanksi pada Iran hingga melumpuhkan perekonomiannya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengungkap kemungkinan Washington mempertimbangkan ulang melonggarkan sanksi pada Iran dan negara lain untuk perangi wabah virus corona.
Namun Pompeo tak memberikan kepastian kapan langkah itu akan dilakukan.
Komentar itu menunjukkan perubahan sikap Departemen Luar Negeri (Deplu) AS setelah mendapat kritik dari banyak pihak terkait sanksi pada negara lain. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak agar AS meringankan sanksi seiring meluasnya wabah virus corona.
Pompeo menekankan bantuan kemanusiaan dikecualikan dari sanksi AS pada Iran. Namun sanksi AS menghalangi banyak perusahaan melakukan perdagangan terkait kemanusiaan dengan Iran.
Menurut Rouhani, berbagai sanksi tak menghalangi upaya Iran memerangi wabah virus corona.
“Ini peluang besar bagi AS untuk meminta maaf dan mencabut sanksi yang tidak benar dan tidak adil pada Iran,” tegas Rouhani saat rapat kabinet yang disiarkan langsung di televisi.
“Berbagai sanksi telah gagal menghalangi upaya kami memerangi wabah virus corona,” ungkap Rouhani.
Perselisihan antara Iran dan AS meningkat sejak 2018 saat Presiden AS Donald Trump mengeluarkan AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015 bersama enam negara.
AS kemudian menerapkan kembali sanksi pada Iran hingga melumpuhkan perekonomiannya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengungkap kemungkinan Washington mempertimbangkan ulang melonggarkan sanksi pada Iran dan negara lain untuk perangi wabah virus corona.
Namun Pompeo tak memberikan kepastian kapan langkah itu akan dilakukan.
Komentar itu menunjukkan perubahan sikap Departemen Luar Negeri (Deplu) AS setelah mendapat kritik dari banyak pihak terkait sanksi pada negara lain. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak agar AS meringankan sanksi seiring meluasnya wabah virus corona.
Pompeo menekankan bantuan kemanusiaan dikecualikan dari sanksi AS pada Iran. Namun sanksi AS menghalangi banyak perusahaan melakukan perdagangan terkait kemanusiaan dengan Iran.
(sfn)