Pengguna Ponsel di China Berkurang 21 Juta, Tewas oleh Corona?

Rabu, 01 April 2020 - 06:25 WIB
Pengguna Ponsel di China...
Pengguna Ponsel di China Berkurang 21 Juta, Tewas oleh Corona?
A A A
BEIJING - Sebuah laporan surat kabar The Epoch Times mengungkap bahwa pengguna ponsel di China berkurang hingga 21 juta orang selama beberapa bulan terakhir. Laporan itu mencurigai bahwa angka itu menjadi indikasi bahwa jumlah kematian akibat virus corona COVID-19 di negara itu jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

The Epoch Times merupakan media yang menentang Partai Komunis China. Angka penurunan jumlah pengguna ponsel itu berasal dari Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) China di setiap provinsi dari Februari hingga 19 Maret 2020. Jumlah pengguna ponsel berkurang dari 1,601 miliar menjadi 1,58 miliar atau turun 21 juta.

“Rezim China mengharuskan semua orang China untuk menggunakan ponsel mereka guna menghasilkan kode kesehatan. Hanya dengan kode kesehatan hijau orang China diizinkan pindah di China sekarang. Tidak mungkin bagi seseorang untuk meng-cancel ponselnya," kata Tang Jingyuan, seorang komentator urusan China yang berbasis di Amerika Serikat, kepada The Epoch Times pada 21 Maret.

Menurut The Epoch Times, pemerintah China pertama kali meluncurkan kode kesehatan berbasis ponsel pada 10 Maret. Semua orang di negara itu diharuskan memasang aplikasi ponsel dan mendaftarkan informasi kesehatan pribadi mereka. Kemudian aplikasi menghasilkan kode QR, yang muncul dalam tiga warna untuk mengklasifikasikan tingkat kesehatan pengguna. Merah berarti orang itu memiliki penyakit menular, kuning berarti orang itu mungkin punya penyakit menular, dan hijau berarti orang itu tidak memiliki penyakit menular.

Pemerintah China telah mengatakan bahwa kode kesehatan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus corona baru.

Menurut laporan surat kabar tersebut, pertanyaan besarnya adalah apakah penurunan dramatis pada akun pengguna ponsel mencerminkan penutupan akun mereka yang telah meninggal karena virus corona atau bukan.

"Saat ini, kami tidak tahu detail data. Jika hanya 10 persen dari akun ponsel ditutup karena para pengguna meninggal karena virus, korban jiwa akan menjadi 2 juta," kata Tang kepada The Epoch Times.

Pada 25 Maret, Direktur Administrasi Informasi dan Komunikasi Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Han Xia, seperti dikutip China News Network, mengatakan bekurangnya akun ponsel sebagian disebabkan oleh bisnis yang ditutup pada Februari sesuai dengan kebijakan karantina pemerintah.

Xia menambahkan bahwa penurunan jumlah pengguna tersebut juga dapat dijelaskan oleh fakta bahwa sejak perusahaan telekomunikasi menutup toko fisik mereka selama lockdown nasional, di mana orang tidak dapat membuka akun baru.

Namun, The Epoch Times menyatakan; "Korban tewas yang dilaporkan di China tidak sejalan dengan apa yang dapat ditentukan tentang situasi di sana."

Media itu lantas membandingkan angka kematian akibat COVID-19 di Italia dan China.

Pada hari Senin lalu, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kematian di Italia berjumlah 10.781 dari 97.689 kasus yang dikonfirmasi, dan di China 3.310 kematian dari total 82.447 kasus yang dikonfirmasi.

Itu berarti tingkat kematian 11,03 persen di Italia dan 4,01 persen di China, meskipun negara Tirau Bambu memiliki populasi yang jauh lebih besar yang terpapar virus.

Laporan The Epoch Times juga mengatakan bahwa tujuh rumah duka di kota Wuhan dilaporkan mengkremasi mayat 24 jam sehari, tujuh hari seminggu pada akhir Januari, dan provinsi Hubei telah menggunakan 40 kremator keliling, masing-masing mampu membakar lima ton limbah medis dan tubuh manusia sehari, sejak 16 Februari.

"Kurangnya data, jumlah kematian sebenarnya di China adalah misteri. Bekurangnya 21 juta ponsel memberikan titik data yang menunjukkan jumlah sebenarnya (korban meninggal) mungkin jauh lebih tinggi dari angka resmi," tulis surat kabar tersebut.
(mas)
Berita Terkait
Sebelum di Wuhan, Virus...
Sebelum di Wuhan, Virus Corona Ditemukan di Barcelona Maret 2019
Virus Corona di Italia...
Virus Corona di Italia Terus Menyebar
Laboratorium Virus Wuhan...
Laboratorium Virus Wuhan Punya 3 Jenis Virus Corona
Terungkap, China Sempat...
Terungkap, China Sempat Tunda Rilis Informasi Virus Corona
Wabah Virus Corona di...
Wabah Virus Corona di Wuhan Diduga Terjadi Awal Agustus
China Temukan Virus...
China Temukan Virus Corona Baru pada Makanan Laut Beku
Berita Terkini
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
54 menit yang lalu
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
7 jam yang lalu
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
10 jam yang lalu
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
11 jam yang lalu
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
11 jam yang lalu
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
12 jam yang lalu
Infografis
21 Orang Tewas Akibat...
21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved