Wartawan di Kantor Presiden Trump Diduga Terjangkit COVID-19
A
A
A
WASHINGTON - Seorang wartawan yang bertugas untuk liputan di Gedung Putih atau kantor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diduga terinfeksi virus corona baru, COVID-19. Jurnalis itu beberapa kali bertugas di Gedung Putih dalam dua minggu terakhir.
Dugaan itu disampaikan Asosiasi Korespondensi Gedung Putih (WHCA). WHCA dalam sebuah email pada Senin (23/3/2020) kepada anggotanya mengatakan wartawan tersebut berada di kantor yang juga kediaman presiden pada 9, 11, 16 dan 18 Maret.
WHCA menolak memberikan nama jurnalis tersebut maupun kantor berita tempatnya bekerja.
Virus ini memiliki masa inkubasi kira-kira dua minggu, di mana seseorang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala tetapi masih mampu menyebarkan penyakit.
Pejabat Gedung Putih telah memeriksa suhu para jurnalis sebelum mereka memasuki area kantor presiden termasuk ruang pers briefing. Para wartawan juga telah mempraktikkan jarak sosial (social distancing) dengan duduk di kursi yang terpisah satu sama lain.
Presiden Trump baru-baru ini menegur para wartawan karena duduk terlalu dekat. Dia mengatakan kepada mereka pada Kamis lalu bahwa para wartawan duduk terlalu dekat dan sekitar 75 persen orang dari ruangan harus pergi.
WHCA kemudian merilis bagan tempat duduk yang diperbarui dengan menyediakan hanya 14 kursi wartawan di ruangan itu, yang biasanya menampung 48 wartawan.
Terkait dengan penyebaran COVID-19, WHCA meminta wartawan sekali lagi untuk meninjau panduan kesehatan masyarakat, berkonsultasi dengan profesional medis dan mengambil langkah selanjutnya yang sesuai.
"Tolong jangan datang ke Gedung Putih jika Anda tidak memiliki ruang kerja atau kursi yang ditugaskan pada hari itu. Dan tolong jangan datang ke Gedung Putih jika Anda merasa sakit," kata Presiden WHCA Jonathan Karl dalam pernyataan asosiasi itu.
Lebih dari 43.000 orang Amerika telah terinfeksi virus corona baru, dan lebih dari 550 telah meninggal.
Dugaan itu disampaikan Asosiasi Korespondensi Gedung Putih (WHCA). WHCA dalam sebuah email pada Senin (23/3/2020) kepada anggotanya mengatakan wartawan tersebut berada di kantor yang juga kediaman presiden pada 9, 11, 16 dan 18 Maret.
WHCA menolak memberikan nama jurnalis tersebut maupun kantor berita tempatnya bekerja.
Virus ini memiliki masa inkubasi kira-kira dua minggu, di mana seseorang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala tetapi masih mampu menyebarkan penyakit.
Pejabat Gedung Putih telah memeriksa suhu para jurnalis sebelum mereka memasuki area kantor presiden termasuk ruang pers briefing. Para wartawan juga telah mempraktikkan jarak sosial (social distancing) dengan duduk di kursi yang terpisah satu sama lain.
Presiden Trump baru-baru ini menegur para wartawan karena duduk terlalu dekat. Dia mengatakan kepada mereka pada Kamis lalu bahwa para wartawan duduk terlalu dekat dan sekitar 75 persen orang dari ruangan harus pergi.
WHCA kemudian merilis bagan tempat duduk yang diperbarui dengan menyediakan hanya 14 kursi wartawan di ruangan itu, yang biasanya menampung 48 wartawan.
Terkait dengan penyebaran COVID-19, WHCA meminta wartawan sekali lagi untuk meninjau panduan kesehatan masyarakat, berkonsultasi dengan profesional medis dan mengambil langkah selanjutnya yang sesuai.
"Tolong jangan datang ke Gedung Putih jika Anda tidak memiliki ruang kerja atau kursi yang ditugaskan pada hari itu. Dan tolong jangan datang ke Gedung Putih jika Anda merasa sakit," kata Presiden WHCA Jonathan Karl dalam pernyataan asosiasi itu.
Lebih dari 43.000 orang Amerika telah terinfeksi virus corona baru, dan lebih dari 550 telah meninggal.
(mas)