Memilukan, Pria Diduga Korban COVID-19 Ambruk di Jalanan Italia

Selasa, 24 Maret 2020 - 08:11 WIB
Memilukan, Pria Diduga...
Memilukan, Pria Diduga Korban COVID-19 Ambruk di Jalanan Italia
A A A
ROMA - Sebuah foto memilukan menunjukkan seorang pria di Roma, Italia, ambruk tak berdaya di sebuah ruas jalan dengan kondisi masih mengenakan masker di wajahnya. Pria tersebut diduga terinfeksi virus corona baru, COVID-19.

Foto memilukan ini diambil hari Minggu di dekat halte bus di Roma. Jurnalis yang mengabadikan adegan menyedihkan ini adalah Marco Di Lauro dari Getty Images.

Ada tiga foto yang dipublikasikan, salah satunya memperlihatkan pria berkemeja kotak-kotak terbaring tak berdaya di jalan dengan masker masih menempel di wajah. Foto lainnya menunjukkan empat petugas layanan ambulans berseragam oranye menolongnya dengan tandu.
Memilukan, Pria Diduga Korban COVID-19 Ambruk di Jalanan Italia
Foto/Marco Di Lauro/Getty Images via news.com.au


Foto-foto tersebut menjadi bagian dari kondisi kesengsaraan Italia sebagai negara dengan jumlah kematian terbanyak di dunia akibat pandemi COVID-19.

Negara ini telah melaporkan 601 kematian baru dalam 24 jam terakhir, yang menjadikan total angka kematiannya menjadi 6.077 orang. Sekarang ada 63.927 kasus yang dikonfirmasi di seluruh Italia.

Kendati demikian, ada penurunan jumlah kematian harian selama dua hari berturut-turut di negara tersebut. Negara Mediterania ini pernah mencapai rekor kematian harian tertinggi, yakni 793 orang dalam 24 jam pada Sabtu pekan lalu. Kemudian 651 orang pada hari Minggu dan 601 orang pada hari Senin.

Jumlah kasus infeksi baru juga dinyatakan turun dari 6.557 pada hari Sabtu menjadi 4.789 pada hari Senin.

Petugas medis top untuk wilayah Lombardy, wilayah paling sengsara di Milan, muncul di televisi sambil tersenyum untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu.

"Kami belum bisa mengumumkan kemenangan," kata Giulio Gallera. "Tapi ada cahaya di ujung terowongan," ujarnya.

Kepala Institut Kesehatan Nasional Italia (ISS) Silvio Brusaferro memilih lebih berhati-hati. "Ini adalah angka positif tetapi saya tidak memiliki keberanian untuk menyatakan dengan tegas bahwa ada tren menurun," kata pakar medis itu kepada wartawan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1192 seconds (0.1#10.140)