PM Sudan Selamat dari Upaya Pembunuhan di Khartoum

KHARTOUM - Perdana Menteri (PM) Sudan Abdalla Hamdok selamat dari upaya pembunuhan yang menargetkan konvoinya saat dia berangkat kerja pada Senin (9/3) pagi di ibu kota Khartoum.

Hamdok dalam keadaan baik setelah serangan mematikan itu. Menurut dia, serangan semacam itu, "akan menambah dorongan roda perubahan di Sudan."

Saat ini Hamdok memimpin pemerintahan transisi setelah tergulingnya Presiden Omar al-Bashir. Pemerintahan Hamdok harus mengatasi krisis ekonomi yang memicu unjuk rasa melawan Bashir dan terus berlanjut setelah dia terguling pada April.

Tiga saksi menyatakan serangan itu terjadi dekat pintu masuk menuju jembatan Kober, yang melintasi Nil Biru dari Khartoum Utara menuju pusat kota, tempat kantor Hamdok berada.

Menurut saksi, konvoi tampaknya diserang dari atas. Radio melaporkan, konvoi itu diserang dengan tembakan dan proyektil. Televisi menyatakan konvoi diserang oleh bom mobil.

"Saya melihat momen ledakan dan serangan, dan serangan datang dari gedung tinggi," kata seorang saksi.

Tayangan televisi dan media sosial menunjukkan konvoi yang terdiri atas beberapa mobil SUV putih mengalami kerusakan. Satu mobil rusak parah.

Warga berkumpul di lokasi serangan saat polisi berupaya mengamankan tempat kejadian. "Seorang anggota konvoi mengalami luka ringan," papar pernyataan pemerintah.