Terpidana Mati Pembunuh Pemerkosa Anak Dieksekusi dengan Setrum

Jum'at, 21 Februari 2020 - 15:43 WIB
Terpidana Mati Pembunuh...
Terpidana Mati Pembunuh Pemerkosa Anak Dieksekusi dengan Setrum
A A A
NASHVILLE - Seorang terpidana mati di Amerika Serikat (AS) yang menikam seorang pemerkosa anak hingga tewas telah dieksekusi mati dengan kursi listrik atau setrum.

Nicholas Todd Sutton, 58, dieksekusi meskipun ada permohonan grasi dari para penjaga penjara yang mengatakan bahwa mereka berhutang nyawa kepadanya.

Sutton dijatuhi hukuman mati karena membunuh narapidana lainnya, Carl Estep, pada tahun 1985. Estep merupakan narapidana kasus pemerkosaan anak.

Sebelum membunuh Estep, Sutton merupakan narapidana yang menjalani hukuman seumur hidup karena menenggelamkan neneknya ketika dia berusia 18 tahun dan membunuh dua pria pada tahun 1979.

Sutton dieksekusi dengan kursi listrik di Penjara Keamanan Maksimum Riverbend di Nashville, Tennessee. Dia memilih kursi listrik sebagai cara eksekusi mati daripada suntik mematikan.

Dia dinyatakan meninggal pada hari Kamis pukul 19.26 petang waktu setempat. Demikian disampaikan Departemen Koreksi Tennessee.

Sutton bergabung dengan para terpidana mati Tennessee baru-baru ini yang percaya metode eksekusi tidak akan sama menyakitkannya dengan obat bius yang mematikan.

Dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan hidupnya, para pendukungnya telah mengirimkan petisi ampunan kepada Gubernur Bill Lee. Mereka yang mengirim petisi termasuk staf pemasyarakatan di Penjara Keamanan Maksimum Riverbend di mana Sutton telah menjadi petugas pemeliharaan selama 20 tahun.

Kevin Sharp, mantan hakim yang bekerja pro-petisi permohonan grasi, mengatakan dia diizinkan membawa alat-alat seperti palu dan obeng karena para penjaga mempercayainya.

Petisi tersebut memohon gubernur untuk mengubah hukuman mati Sutton menjadi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Petisi itu mengklaim Sutton telah menyelamatkan nyawa setidaknya tiga anggota staf penjara.

Mantan penjaga penjara, Tony Eden, menulis dalam pernyataan tertulis bahwa Sutton menyelamatkan hidupnya ketika dia menghentikan narapidana lain untuk menyanderanya selama kerusuhan tahun 1985.

"Nick mempertaruhkan keselamatan dan kesejahteraannya untuk menyelamatkan saya dari kemungkinan kematian. Saya berutang nyawa kepada Nick Sutton," kata Eden.

"Jika Nick Sutton dibebaskan besok, saya akan menyambutnya ke rumah saya dan mengundangnya menjadi tetangga saya," ujarnya, seperti dikutip Mirror, Jumat (21/2/2020).

"Menurut saya, Nick Sutton, lebih dari siapa pun yang ada di (daftar) terpidana mati Tennessee, layak untuk hidup," papar Eden.

Dalam insiden lain, Sutton bergegas untuk membantu mantan manajer yang terpeleset pada tahun 1994. Dia mengambil kuncinya dan menggunakan radio komunikasinya untuk memperingatkan staf lain.

Pada tahun 1979, Sutton telah melindungi seorang penjaga penjara yang berusaha melerai perkelahian.

Menurut Departemen Koreksi Tennessee, makanan terakhir yang dipesan Sutton adalah daging babi goreng, kentang tumbuk dengan saus dan pai persik dengan es krim vanila.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)