Kanselir Jerman: Rasisme adalah Racun!
A
A
A
BERLIN - Kanselir Jerman, Angela Merkel, bereaksi terhadap aksi penembakan mematikan di sebuah bar shisha di Hanau. Ia mengutuk aksi penembakan yang diyakini dilatarbelakangi oleh rasisme.
"Rasisme adalah racun, kebencian adalah racun dan racun ini ada di masyarakat kita dan itu sudah bisa disalahkan karena terlalu banyak kejahatan," kata Merkel di Berlin seperti dikutip dari AFP, Kamis (20/2/2020).
Merkel pun berjanji akan melawan semua orang yang mencoba memecah belah Jerman.
Ia kemudian mengutip pembunuhan yang dilakukan sel "NSU" neo Nazi antara tahun 2000-2007 serta pembunuhan pada Juni lalu terjadap politisi pro migran Walter Luebcke, serta serangan anti-Semit mematikan di Halle pada Oktober lalu sebagai contoh ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan.
Aksi penembakan ini juga memicu kecaman dari Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.
"Saya berdiri di sisi semua orang yang terancam oleh tindakan rasisme. Mereka tidak sendirian. Sebagian besar orang di Jerman mengutuk tindakan ini dan segala bentuk rasisme, kebencian dan kekerasan," katanya seperti dikutip dari Euronews.
Kecaman juga datang dari sejumlah pemimpin dunia. Presiden Komisi Eropa yang juga mantan Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen mengatakn, ia sangat terkejut dengan tragedi itu.
"Saya sangat terkejut dengan tragedi yang terjadi semalam di Hanau. Pikiran saya bersama keluarga dan teman-teman para korban, kepada siapa saya ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus. Kami berkabung dengan Anda hari ini," kata von der Leyen.
Ketua Dewan Uni Eropa Charles Michel dan ketua Parlemen Eropa David Sassoli menggemakan sentimen dalam tweet mereka.
"Hilangnya nyawa manusia yang tidak berperikemanusiaan adalah sebuah tragedi - di mana pun itu terjadi. Setelah serangan mengerikan pikiran kami bersama orang-orang di #Hanau. Belasungkawa tulus kami sampaikan kepada kerabat dan teman-teman para korban," tulis Michel.
"Terkejut dan sangat sedih dengan kengerian penembakan di kota Jerman #Hanau. Pikiran kami melayang ke para korban dan orang-orang mereka yang mereka cintai. Kami bersatu melawan segala bentuk kebencian dan kekerasan," tweet Sasoli.
Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan, Ibrahim Kalin, mengutuk "serangan rasis" tersebut menanggapi laporan bahwa beberapa korban kemungkinan keturunan Turki.
"Kami berharap pihak berwenang Jerman upaya maksimal untuk membereskan insiden itu. Rasisme adalah kanker kolektif," kata Kalin dalam tweetnya.
Seperti diwartakan sebelumnya dua bar tempat mengisap hookah atau shisha di Hanau, Jerman, ditembaki pria bersenjata yang menaiki mobil. Sedikitnya sebelas orang tewas dalam insiden ini, termasuk pelaku.
"Rasisme adalah racun, kebencian adalah racun dan racun ini ada di masyarakat kita dan itu sudah bisa disalahkan karena terlalu banyak kejahatan," kata Merkel di Berlin seperti dikutip dari AFP, Kamis (20/2/2020).
Merkel pun berjanji akan melawan semua orang yang mencoba memecah belah Jerman.
Ia kemudian mengutip pembunuhan yang dilakukan sel "NSU" neo Nazi antara tahun 2000-2007 serta pembunuhan pada Juni lalu terjadap politisi pro migran Walter Luebcke, serta serangan anti-Semit mematikan di Halle pada Oktober lalu sebagai contoh ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan.
Aksi penembakan ini juga memicu kecaman dari Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.
"Saya berdiri di sisi semua orang yang terancam oleh tindakan rasisme. Mereka tidak sendirian. Sebagian besar orang di Jerman mengutuk tindakan ini dan segala bentuk rasisme, kebencian dan kekerasan," katanya seperti dikutip dari Euronews.
Kecaman juga datang dari sejumlah pemimpin dunia. Presiden Komisi Eropa yang juga mantan Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen mengatakn, ia sangat terkejut dengan tragedi itu.
"Saya sangat terkejut dengan tragedi yang terjadi semalam di Hanau. Pikiran saya bersama keluarga dan teman-teman para korban, kepada siapa saya ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus. Kami berkabung dengan Anda hari ini," kata von der Leyen.
Ketua Dewan Uni Eropa Charles Michel dan ketua Parlemen Eropa David Sassoli menggemakan sentimen dalam tweet mereka.
"Hilangnya nyawa manusia yang tidak berperikemanusiaan adalah sebuah tragedi - di mana pun itu terjadi. Setelah serangan mengerikan pikiran kami bersama orang-orang di #Hanau. Belasungkawa tulus kami sampaikan kepada kerabat dan teman-teman para korban," tulis Michel.
"Terkejut dan sangat sedih dengan kengerian penembakan di kota Jerman #Hanau. Pikiran kami melayang ke para korban dan orang-orang mereka yang mereka cintai. Kami bersatu melawan segala bentuk kebencian dan kekerasan," tweet Sasoli.
Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan, Ibrahim Kalin, mengutuk "serangan rasis" tersebut menanggapi laporan bahwa beberapa korban kemungkinan keturunan Turki.
"Kami berharap pihak berwenang Jerman upaya maksimal untuk membereskan insiden itu. Rasisme adalah kanker kolektif," kata Kalin dalam tweetnya.
Seperti diwartakan sebelumnya dua bar tempat mengisap hookah atau shisha di Hanau, Jerman, ditembaki pria bersenjata yang menaiki mobil. Sedikitnya sebelas orang tewas dalam insiden ini, termasuk pelaku.
(ian)