RI Ajak ASEAN dan China Perkuat Mekanisme Hadapi Wabah Covid-19

Kamis, 20 Februari 2020 - 17:16 WIB
RI Ajak ASEAN dan China Perkuat Mekanisme Hadapi Wabah Covid-19
RI Ajak ASEAN dan China Perkuat Mekanisme Hadapi Wabah Covid-19
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, perlu adanya kolaborasi negara di kawasan, khususnya antara negara-negara ASEAN dan China untuk mencegah dan memberantas wabah Covid-19 di kawasan. Hal itu disampaikan Retno dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri ASEAN dan China di Vientiane, Laos mengenai Covid-19.

“Wabah Covid-19 telah menjadi tantangan global yang tidak mengenal batas negara, kita tidak memiliki pilihan lain kecuali berkolaborasi,” ujar Retno dalam pertemuan tersebut.

Retno, seperti dikutip Sindonews dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Kamis (20/2/2020), dalam pertemuan tersebut secara khusus menyampaikan tiga langkah penting untuk meningkatkan kolaborasi negara di kawasan.

Pertama, jelas Retno, adalah koordinasi erat antara negara di Kawasan untuk mencegah mengontrol dan meminimalkan dampak wabah Covid-19 merupakan langkah penting. “Pertukaran informasi antara negara ASEAN-RRT sangat esensial," ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Retno mengusulkan adanya jalur komunikasi hotline antara ASEAN-RRT untuk melakukan pertukaran informasi terbaru.

Hal kedua, menurut Retno, adalah mekanisme ASEAN-China dalam menghadapi krisis wabah endemic seperti Covid-19 harus diperkuat. Dia mengatakan, kemampuan mekanisme ASEAN-China dalam mengatasi wabah SARS tahun 2003 memberikan pelajaran berharga bagi ASEAN dan China dalam menghadap wabah Covid-19 ini, di mana Indonesia mengusulkan pembentukan ASEAN-China Ad-Hoc Health Ministers Joint Task Force.

Retno menekankan kelompok kerja ini dapat memfokuskan kerja sama untuk pertukaran informasi dan data khususnya penanganan wabah Covid-19, pertemuan tim ahli dan mendorong riset dan produksi bersama untuk deteksi virus dan vaksin.

Hal ketiga adalah memperkuat strategi komunikasi menjadi sebuah keharusan. “Komunikasi dan edukasi publik terkait wabah COVID sangat penting untuk mencegah kepanikan dan kebingunan masyarakat akibat wabah ini," ucapnya.

Menurutnya, narasi publik yang akurat dan kampanye yang terkoordinasi akan memberikan kepercayaan dan sentiment publik yang baik untuk mencegah stigmatisasi dan meminimalkan berita bohong yang hanya akan memperburuk situasi.

Dalam kesempatan ini Indonesia juga menyampaikan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman dalam penanganan wabah dan penyakit tropis.

“Saya ingin sekali lagi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah China atas fasilitasi terhadap pemulangan 237 WNI dari Provinsi Hubei dan Kota Wuhan," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7267 seconds (0.1#10.140)