AS Daftar Hitam Unit Rosneft untuk Putus Dana Pemerintahan Maduro
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperketat pembatasan keuangan pada Venezuela dengan menetapkan daftar hitam pada anak usaha perusahaan minyak Rusia, Rosneft, yang dituduh memberikan aliran dana untuk pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Berbagai sanksi yang diumumkan Departemen Keuangan AS meningkatkan tekanan pada Rusia yang dianggap AS sebagai pendukung utama pemerintahan Maduro. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menuduh anak usaha, Rosneft Trading SA, menopang sektor minyak Venezuela dan secara aktif mengelak sanksi AS.
"AS juga mengeluarkan lisensi umum yang mengizinkan sejumlah perusahaan waktu 90 hari untuk menghentikan transaksi mereka dengan perusahaan itu," papar peringatan Departemen Keuangan AS.
Langkah ini membekukan semua aset di AS milik unit trading raksasa minyak Rusia yang berbasis di Jenewa itu. AS juga membekukan aset ketua dewan direktur dan presiden Rosneft Trading SA Didier Casimiro.
AS tahun lalu mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara yang sah di Venezuela. AS pun mulai menerapkan berbagai sanksi dan tekanan diplomatik pada pemerintahan Maduro.
Setahun kemudian, Maduro tetap berkuasa, dengan mendapat dukungan militer serta Rusia, China dan Kuba. Situasi ini membuat frustrasi Trump.
"Rosneft Trading SA dan presidennya menjadi broker penjualan dan pengiriman minyak mentah Venezuela. AS bertekad mencegah penjarahan aset minyak Venezuela oleh rezim Maduro yang korup," papar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Berbagai sanksi yang diumumkan Departemen Keuangan AS meningkatkan tekanan pada Rusia yang dianggap AS sebagai pendukung utama pemerintahan Maduro. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menuduh anak usaha, Rosneft Trading SA, menopang sektor minyak Venezuela dan secara aktif mengelak sanksi AS.
"AS juga mengeluarkan lisensi umum yang mengizinkan sejumlah perusahaan waktu 90 hari untuk menghentikan transaksi mereka dengan perusahaan itu," papar peringatan Departemen Keuangan AS.
Langkah ini membekukan semua aset di AS milik unit trading raksasa minyak Rusia yang berbasis di Jenewa itu. AS juga membekukan aset ketua dewan direktur dan presiden Rosneft Trading SA Didier Casimiro.
AS tahun lalu mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara yang sah di Venezuela. AS pun mulai menerapkan berbagai sanksi dan tekanan diplomatik pada pemerintahan Maduro.
Setahun kemudian, Maduro tetap berkuasa, dengan mendapat dukungan militer serta Rusia, China dan Kuba. Situasi ini membuat frustrasi Trump.
"Rosneft Trading SA dan presidennya menjadi broker penjualan dan pengiriman minyak mentah Venezuela. AS bertekad mencegah penjarahan aset minyak Venezuela oleh rezim Maduro yang korup," papar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
(sfn)