China Alami Penurunan Kasus Virus Corona, WHO Tetap Waspada
A
A
A
BEIJING - China melaporkan infeksi harian virus corona paling sedikit pada Selasa (18/2) sejak Januari dan korban tewas terendah harian dalam sepekan. Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan data wabah yang melemah itu masih harus dilihat dengan waspada.
Kepala rumah sakit di kota Wuhan meninggal dunia pada Selasa (18/2), menjadi salah satu korban tewas paling terkenal sejak penyakit itu pertama kali muncul pada akhir tahun lalu.
Pejabat China melaporkan 1.886 kasus baru, pertama kalinya data harian turun di bawah 2.000 sejak 30 Januari, sehingga total kasus di China daratan menjadi 72.436. DAta 98 kematian baru menandai pertama kalinya penurunan korban tewas harian di China di bawah 100 sejak 11 Februari, dengan total korban tewas mencapai 1.868.
"Data di Chian menunjukkan penurunan kasus baru tapi setiap tren harus diterjemahkan dengan sangat hati-hati," ungkap Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Di luar China, ada 827 kasus virus Covid-19 dan lima kematian, menurut data yang dihimpun Reuters. Lebih dari setengah kasus itu berada di kapal pesiar yang dikarantina di Jepang.
China menyatakan data yang menunjukkan penurunan kasus baru dalam beberapa hari itu meunjukkan bahwa berbagai langkah agresif yang diambil untuk membatasi perjalanan dan perdagangan telah memperlambat penyebaran penyakit ke luar provinsi Hubei dan ibu kotanya Wuhan.
Namun Tom Wingfield, pengajar dan dokter di Liverpool School of Tropical Medicine menyatakan, "Masih terlalu dini untuk memastikan apakah ini menunjukkan pengurangan penyebaran Covid-19 dan apakah wabah itu telah mencapai puncak."
Profesor epidemiologi penyakit infeksi Mark Woolhouse dari Universitas Edinburgh meminta publik tetap waspada. "Meski tidak masuk akal mengurangi tingkat penyebaran ke nol, tetapi mungkin untuk dapat mengurangi ke level di mana wabah dapat dikontrol," papar dia.
"Mungkin wabah itu berjalan secara alami, dan mulai menuju orang baru untuk infeksi. Dapat juga karena langkah kesehatan publik luar biasa yang diterapkan China telah memberikan dampak," ujar dia.
Kepala rumah sakit di kota Wuhan meninggal dunia pada Selasa (18/2), menjadi salah satu korban tewas paling terkenal sejak penyakit itu pertama kali muncul pada akhir tahun lalu.
Pejabat China melaporkan 1.886 kasus baru, pertama kalinya data harian turun di bawah 2.000 sejak 30 Januari, sehingga total kasus di China daratan menjadi 72.436. DAta 98 kematian baru menandai pertama kalinya penurunan korban tewas harian di China di bawah 100 sejak 11 Februari, dengan total korban tewas mencapai 1.868.
"Data di Chian menunjukkan penurunan kasus baru tapi setiap tren harus diterjemahkan dengan sangat hati-hati," ungkap Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Di luar China, ada 827 kasus virus Covid-19 dan lima kematian, menurut data yang dihimpun Reuters. Lebih dari setengah kasus itu berada di kapal pesiar yang dikarantina di Jepang.
China menyatakan data yang menunjukkan penurunan kasus baru dalam beberapa hari itu meunjukkan bahwa berbagai langkah agresif yang diambil untuk membatasi perjalanan dan perdagangan telah memperlambat penyebaran penyakit ke luar provinsi Hubei dan ibu kotanya Wuhan.
Namun Tom Wingfield, pengajar dan dokter di Liverpool School of Tropical Medicine menyatakan, "Masih terlalu dini untuk memastikan apakah ini menunjukkan pengurangan penyebaran Covid-19 dan apakah wabah itu telah mencapai puncak."
Profesor epidemiologi penyakit infeksi Mark Woolhouse dari Universitas Edinburgh meminta publik tetap waspada. "Meski tidak masuk akal mengurangi tingkat penyebaran ke nol, tetapi mungkin untuk dapat mengurangi ke level di mana wabah dapat dikontrol," papar dia.
"Mungkin wabah itu berjalan secara alami, dan mulai menuju orang baru untuk infeksi. Dapat juga karena langkah kesehatan publik luar biasa yang diterapkan China telah memberikan dampak," ujar dia.
(sfn)