Negatif Virus Corona, WNI Awak Kapal MS Wasterdam Pulang ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar MS Wasterdam dalam kondisi sehat dan beberapa diantaranya sudah kembali ke tanah air. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
MS Westerdam diketahui telah berlabuh di Kamboja pada pekan lalu, setelah sebelumnya ditolak oleh Jepang, Taiwan, Guam, Filipina dan Thailand karena takut terpapar virus Corona Covid-19. Kapal ini membawa 1.455 penumpang dan 802 anggota awak. (Baca: Ditolak 5 Negara karena Wabah Corona, Kapal Pesiar Ini Berlabuh di Kamboja )
"Dari 362 kru (WNI) yang berada di kapal, 27 di antaranya sudah kembali dan sudah menjalani pemeriksaan kembali ke Indonesia karena kapal tersebut dari sejak awal dikatakan tidak ada yang positif," urai Retno.
"Namun kemudian ditemukan ada satu positif yang sudah kembali di Malaysia dan mereka berasal dari kapal tersebut. Jadi kemudian sekarang kapal itu sedang menjalani pemeriksaan-pemeriksaan," sambungnya, Jakarta, Selasa (18/2/2020). (Baca: Setelah Ditolak 5 Negara, Penumpang Kapal Pesiar Turun di Kamboja )
Satu penumpang MS Weterdam yang diketahui terinfeksi virus Corona Covid-19 adalah seorang wanita warga negara Amerika Serikat (AS). Wanita itu dinyatakan positif Covid-19 saat diperiksa di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) akhir pekan lalu.
Wanita itu dan suaminya, yang juga warga AS, adalah dua orang dari 145 penumpang MS Westerdam yang terbang ke Malaysia pada hari Jumat.
Pasangan itu ditemukan menunjukkan gejala terpapar virus Corona Covid-19 pada saat tiba di KLIA dan kemudian dikirim ke Rumah Sakit Sungai Buloh. Saat diperiksa, diketahui sang istri didiagnosis terinfeksi virus Corona Covid-19, sementara sang suami dinyatakan negatif.
Operator MS Westerdam, unit Carnival Corp Holland America Inc, menggambarkan hasil tes sebagai "pendahuluan". Sementara pihak berwenang Kamboja meminta Malaysia untuk meninjau kembali hasil pengujiannya.
Menanggapi hal itu, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail mengatakan, suami dan istri itu dites lagi pada Sabtu malam, dengan hasil yang sama.
“Mereka mengatakan itu bisa jadi tesnya salah. Tidak, itu tidak salah," ujarnya.
MS Westerdam diketahui telah berlabuh di Kamboja pada pekan lalu, setelah sebelumnya ditolak oleh Jepang, Taiwan, Guam, Filipina dan Thailand karena takut terpapar virus Corona Covid-19. Kapal ini membawa 1.455 penumpang dan 802 anggota awak. (Baca: Ditolak 5 Negara karena Wabah Corona, Kapal Pesiar Ini Berlabuh di Kamboja )
"Dari 362 kru (WNI) yang berada di kapal, 27 di antaranya sudah kembali dan sudah menjalani pemeriksaan kembali ke Indonesia karena kapal tersebut dari sejak awal dikatakan tidak ada yang positif," urai Retno.
"Namun kemudian ditemukan ada satu positif yang sudah kembali di Malaysia dan mereka berasal dari kapal tersebut. Jadi kemudian sekarang kapal itu sedang menjalani pemeriksaan-pemeriksaan," sambungnya, Jakarta, Selasa (18/2/2020). (Baca: Setelah Ditolak 5 Negara, Penumpang Kapal Pesiar Turun di Kamboja )
Satu penumpang MS Weterdam yang diketahui terinfeksi virus Corona Covid-19 adalah seorang wanita warga negara Amerika Serikat (AS). Wanita itu dinyatakan positif Covid-19 saat diperiksa di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) akhir pekan lalu.
Wanita itu dan suaminya, yang juga warga AS, adalah dua orang dari 145 penumpang MS Westerdam yang terbang ke Malaysia pada hari Jumat.
Pasangan itu ditemukan menunjukkan gejala terpapar virus Corona Covid-19 pada saat tiba di KLIA dan kemudian dikirim ke Rumah Sakit Sungai Buloh. Saat diperiksa, diketahui sang istri didiagnosis terinfeksi virus Corona Covid-19, sementara sang suami dinyatakan negatif.
Operator MS Westerdam, unit Carnival Corp Holland America Inc, menggambarkan hasil tes sebagai "pendahuluan". Sementara pihak berwenang Kamboja meminta Malaysia untuk meninjau kembali hasil pengujiannya.
Menanggapi hal itu, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail mengatakan, suami dan istri itu dites lagi pada Sabtu malam, dengan hasil yang sama.
“Mereka mengatakan itu bisa jadi tesnya salah. Tidak, itu tidak salah," ujarnya.
(ian)