Presiden China Janji Atasi Semua Masalah Akibat Virus Corona
A
A
A
BEIJING - Presiden China Xi Jinping menyatakan Partai Komunis harus menyelesaikan berbagai masalah, celah dan kelemahan yang terungkap selama wabah virus corona.
"Untuk menjamin keselamatan nyawa dan kesehatan rakyat adalah tugas utama pemerintahan partai kita," papar Xi saat rapat komite untuk reformasi.
Dia juga menyatakan Beijing akan memperbaiki sistem asuransi medis dan perawatan untuk penyakit-penyakit kritis.
Saat ini sekitar 500 juta rakyat di China terpengaruh kebijakan pembatasan pergerakan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
Jumlah tersebut lebih dari seluruh populasi Amerika Serikat (AS) dan setara dengan sekitar 6,5% populasi dunia.
Hingga Jumat (14/2), sebanyak 48 kota dan empat provinsi di China mengeluarkan peringatan resmi untuk kebijakan penutupan. Langkah ini termasuk manajemen tertutup di mana warga komunitas harus mendaftar sebelum mereka diizinkan masuk atau keluar, pembatasan sistem transportasi publik, kereta dan jalan raya.
Namun tak semua kota atau provinsi menghadapi pembatasan seperti Wuhan. Warga tak dapat meninggalkan kota-kota di Wuhan, Huanggang, Ezhou dan beberapa kota lain di provinsi Hubei.
Adapun Shanghai dan Beijing hanya menerapkan pembatasan gerak bagi beberapa komunitas seperti blok gedung atau pemukiman. (Baca juga: Fakta Corona Ditutupi, Satelit Beberkan Kadar Sulfur Dioksida di China )
Banyak kota mengurangi layanan transportasi publik. Beberapa kota menutup seluruh transportasi publik dalam kota. Sebanyak 80,41 juta orang terpengaruh penutupan bus atau jaringan kereta.
Saat berita ini dirilis, wabah virus corona telah menewaskan 1.492 orang yang sebagian besar di China daratan. Belum ada tanda-tanda wabah itu telah mencapai puncaknya.
"Untuk menjamin keselamatan nyawa dan kesehatan rakyat adalah tugas utama pemerintahan partai kita," papar Xi saat rapat komite untuk reformasi.
Dia juga menyatakan Beijing akan memperbaiki sistem asuransi medis dan perawatan untuk penyakit-penyakit kritis.
Saat ini sekitar 500 juta rakyat di China terpengaruh kebijakan pembatasan pergerakan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
Jumlah tersebut lebih dari seluruh populasi Amerika Serikat (AS) dan setara dengan sekitar 6,5% populasi dunia.
Hingga Jumat (14/2), sebanyak 48 kota dan empat provinsi di China mengeluarkan peringatan resmi untuk kebijakan penutupan. Langkah ini termasuk manajemen tertutup di mana warga komunitas harus mendaftar sebelum mereka diizinkan masuk atau keluar, pembatasan sistem transportasi publik, kereta dan jalan raya.
Namun tak semua kota atau provinsi menghadapi pembatasan seperti Wuhan. Warga tak dapat meninggalkan kota-kota di Wuhan, Huanggang, Ezhou dan beberapa kota lain di provinsi Hubei.
Adapun Shanghai dan Beijing hanya menerapkan pembatasan gerak bagi beberapa komunitas seperti blok gedung atau pemukiman. (Baca juga: Fakta Corona Ditutupi, Satelit Beberkan Kadar Sulfur Dioksida di China )
Banyak kota mengurangi layanan transportasi publik. Beberapa kota menutup seluruh transportasi publik dalam kota. Sebanyak 80,41 juta orang terpengaruh penutupan bus atau jaringan kereta.
Saat berita ini dirilis, wabah virus corona telah menewaskan 1.492 orang yang sebagian besar di China daratan. Belum ada tanda-tanda wabah itu telah mencapai puncaknya.
(sfn)