Bebaskan Pemimpinnya, Geng Terkuat di Honduras Serbu Penjara
A
A
A
TEGUCIGALPA - Sekitar 20 pria bersenjata yang mengenakan seragam militer dan seragam polisi menyerang sebuah penjara. Mereka membebaskan seorang pemimpin senior geng MS-13, geng yang terkenal brutal dan kejam.
Alexander Mendoza yang dikenal sebagai El Porky, seorang pemimpin MS-13 yang terkenal, melarikan diri selama serangan di kota El Progreso, 175 kilometer utara Ibu Kota Honduras, Tegucigalpa. Dia sedang dalam proses persidangan.
Serangan itu menewaskan tiga anggota polisi dan melukai dua lainnya.
Mendoza adalah pemimpin MS-13 yang paling penting di kota utara San Pedro Sula. Ia ditangkap pada tahun 2015 dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas tuduhan melakukan perbuatan melawan hukum dan pencucian uang.
"Kami akan menangkap kembali pria ini dan menangkap mereka yang membantunya melarikan diri," kata Wakil Menteri Keamanan Honduras, Luis Suazo, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (14/2/2020).
Presiden Honduras Juan Orlando Hernández menawarkan hadiah USD80.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan kembali Mendoza.
Televisi lokal memperlihatkan gambar-gambar sekitar 20 pria berseragam dan dengan wajah tertutup mengumbar tembakan. Mereka kemudian naik ke beberapa kendaraan untuk melarikan diri bersama Mendoza.
Geng MS-13 yang terkenal didirikan oleh orang-orang Salvador di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) pada 1980-an. Kelompok ini kemudian menyebar ke El Salvador, Honduras dan Guatemala ketika AS mendeportasi gelombang migran.
MS-13, bersama dengan saingannya Mara 18, adalah di antara geng paling kuat yang beroperasi di Amerika Tengah, dengan sebagian besar kegiatan mereka didedikasikan untuk pemerasan, pembunuhan dan perdagangan narkoba.
Alexander Mendoza yang dikenal sebagai El Porky, seorang pemimpin MS-13 yang terkenal, melarikan diri selama serangan di kota El Progreso, 175 kilometer utara Ibu Kota Honduras, Tegucigalpa. Dia sedang dalam proses persidangan.
Serangan itu menewaskan tiga anggota polisi dan melukai dua lainnya.
Mendoza adalah pemimpin MS-13 yang paling penting di kota utara San Pedro Sula. Ia ditangkap pada tahun 2015 dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas tuduhan melakukan perbuatan melawan hukum dan pencucian uang.
"Kami akan menangkap kembali pria ini dan menangkap mereka yang membantunya melarikan diri," kata Wakil Menteri Keamanan Honduras, Luis Suazo, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (14/2/2020).
Presiden Honduras Juan Orlando Hernández menawarkan hadiah USD80.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan kembali Mendoza.
Televisi lokal memperlihatkan gambar-gambar sekitar 20 pria berseragam dan dengan wajah tertutup mengumbar tembakan. Mereka kemudian naik ke beberapa kendaraan untuk melarikan diri bersama Mendoza.
Geng MS-13 yang terkenal didirikan oleh orang-orang Salvador di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) pada 1980-an. Kelompok ini kemudian menyebar ke El Salvador, Honduras dan Guatemala ketika AS mendeportasi gelombang migran.
MS-13, bersama dengan saingannya Mara 18, adalah di antara geng paling kuat yang beroperasi di Amerika Tengah, dengan sebagian besar kegiatan mereka didedikasikan untuk pemerasan, pembunuhan dan perdagangan narkoba.
(ian)