Pertama Kali, Pasien Virus Corona 'Covid-19' Meninggal di Jepang

Kamis, 13 Februari 2020 - 22:26 WIB
Pertama Kali, Pasien...
Pertama Kali, Pasien Virus Corona 'Covid-19' Meninggal di Jepang
A A A
TOKYO - Seorang wanita berusia 80-an tahun telah menjadi orang pertama dengan virus Corona baru, Covid-19 , yang meninggal di Jepang. Menteri Kesehatan Katsunobu Kato pada Kamis (13/2/2020) memperingatkan tidak jelas apakah virus tersebut yang menyebabkan kematiannya.

"Hubungan antara Coronavirus baru dan kematian orang itu masih belum jelas," kata Kato pada briefing larut malam. "Ini adalah kematian pertama seseorang yang dites positif (Covid-19)."

Menteri Kato mengatakan wanita yang tinggal di Prefektur Kanagawa itu mengalami gejala terinfeksi Covid-19 pada 22 Januari dan dirawat di rumah sakit pada 1 Februari. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )

"Dia dicurigai terinfeksi dengan virus Corona baru sehingga...tes dilakukan. Hasil tes positifnya dikonfirmasi setelah kematiannya," katanya, seperti dikutip Channel News Asia.

Kasus ini muncul ketika Jepang menangani lebih dari 200 orang yang positif terinfeksi Covid-19. Ratusan orang itu merupakan orang yang berada di atas kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di lepas pantai negara itu sejak awal Februari.

Mereka yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 telah dibawa ke rumah sakit, di mana lima orang di antaranya dalam kondisi serius.

Pihak berwenang mengatakan pada hari Kamis mereka akan mengizinkan penumpang berusia lanjut dari kapal pesiar itu untuk pindah ke penginapan yang ditunjuk pemerintah untuk menjalani sisa karantina jika hasil tes menunjukkan negatif terinfeksi Covid-19.

Sejauh ini, 218 orang di kapal telah dinyatakan positif terinfeksi virus asal China tersebut, bersama dengan seorang petugas karantina.

Kapal dijadwalkan untuk tetap di karantina sampai 19 Februari 2020, atau sekitar 14 hari setelah periode isolasi dimulai.

Jepang secara terpisah melaporkan setidaknya 28 kasus Covid-19, termasuk di antaranya warga yang dievakuasi dari Hubei, provinsi di China yang jadi pusat wabah penyakit tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2351 seconds (0.1#10.140)