Surat Terakhir Para Tokoh di Penghujung Hidupnya
A
A
A
SURAT adalah media berharga bagi sebagian orang. Lewat surat seseorang bisa mengungkapkan uneg-uneg, persoalan atau apapun yang ada di dalam hati. Menggunakan surat sebagai media mengungkapkan hati juga lazim digunakan oleh sejumlah tokoh dalam sejarah hidupnya bahkan menjelang ajal. Berikut orang-orang yang menulis surat terakhir sebelum meninggalkan dunia.
1. Albert Einstein (Ilmuwan Penemu Teori Relativitas)
Pada April 1955, Albert Einstein mengirim surat balasaan kepada ilmuwan penerima Nobel, Bertrand Russell. Dalam suratnya Einstein menjanjikan dukungan untuk apa yang kemudian dikenal sebagai "Manifesto Russell-Einstein”.
Itu adalah perjanjian tertulis yang ditandatangani ilmuwan untuk memperingatkan para pemimpin dunia tentang bahaya perang. Surat itu ternyata menjadi surat terakhir Einstein sebelum ajal menjemput beberapa hari kemudian. Namun, ada satu surat menarik Einstein lain yang ditulisnya sekitar setahun sebelum kematiannya.
Surat itu ditujukan kepada Erik Gutkind yang menulis buku Choose Life: The Biblical Call to Revolt. Buku itu sudah dibaca penemu teori Relativitas itu. Dalam surat kepada Erik, Einstein menyatakan bahwa dia melihat Tuhan sebagai "produk kelemahan manusia" dan mengklaim bahwa agama berasal dari takhayul kekanak-kanakan.
2. Putri Diana (Bangsawan Kerajaan Inggris)
Surat terakhir Putri Diana ditulis dua minggu sebelum kematiannya. Surat tertanggal 11 Agustus 1997 ini ditujukan kepada Dilys Cheetham, seorang juru kampanye menentang penggunaan ranjau darat.
Diana, yang baru saja kembali dari perjalanan tiga hari ke Bosnia bertemu orang-orang yang selamat dari ledakan ranjau darat, membalas surat yang sebelumnya dikirim Cheetham. Dalam suratnya, ia mengucapkan terima kasih kepada Cheetham.
Diana mengataka, meskipun tidak dapat mengunjungi Mostar (salah satu daerah rawan ranjau darat di Bosnia) ia tetap senang. Istri Pangeran Charles itu merasa sangat tersentuh setelah bertemu korban ranjau darat dimana dirinya berjanji memberi bantuan.
Christetham menjual surat itu kepada seorang fotografer pada 1999 dalam sebuah lelang amal. Fotografer, Jason Fraser, menjualnya kepada pembeli yang tidak disebutkan namanya seharga 2.976 poundsterling pada 2007.
3. Ernest Hemingway (Penulis AS)
Surat terakhir yang ditulis Ernest Hemingway sebelum meninggal ternyata sangat kontras dengan citra kerasnya selama ini. Surat tertanggal 15 Juni 1961 itu ditulis saat Hemingway masih menjadi pasien di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS. Surat ditujukan kepada Fritz, bocah berusia sembilan tahun anak dari temannya Dr. George B. Saviers.
Hemingway menunjukkan sisi sensitif yang jarang terlihat dengan berusaha menghibur Fritz yang sedang dirawat karena sakit jantung. Hemingway bersimpati dan mengatakan kepada Fritz bahwa ia menulis surat itu dengan harapan membuatnya merasa lebih baik.
Penulis kawakan optimistis mereka berdua segera keluar dari rumah sakit dan menutupnya dengan memberi tahu Fritz bahwa dia merasa cukup positif tentang kehidupan. Sayangnya, Hemingway mungkin berbohong tentang perasaan positif itu. Dia bunuh diri 17 hari kemudian.
4. Benigno 'Ninoy' Aquino Jr (Tokoh Politik Filipina)
Pada 21 Agustus 1983, Benigno "Ninoy" Aquino Jr dibunuh di Bandara Internasional Manila setelah kedatangannya dari Amerika Serikat. Sebelum meregang nyawa, salah satu penentang utama rezim Marcos itu memutuskan menulis surat kepada sang istri Corazon "Cory" Aquino beberapa jam sebelum pesawatnya mendarat.
Dalam suratnya, Ninoy menyatakan cintanya pada Cory dan menghargai dukungannya selama dirinya berjuang. Ia meminta maaf pada Cory karena tidak sering menghargainya. Ia mendedikasikan perjuangannya selama ini untuk rakyat Filipina dan dia berharap bisa mewariskan semangat perjuangan itu kepada anak-anaknya kelak.
5. Adolf Eichmann (Arsitek Holocaust Nazi)
Terkenal sebagai arsitek Holocaust, Adolf Eichmann memainkan peran utama dalam pemusnahan orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II. Setelah kejatuhan Hitler dan Nazi, Eichmann melarikan diri ke Argentina di mana ia ditangkap oleh Mossad pada 1960. Ia dijatuhi hukuman mati dengan digantung.
Dua hari sebelum kematiannya, Eichmann menulis surat kepada Presiden Israel Yitzhak Ben-Zvi. Surat yang ditulis tangan itu adalah permohonan kepada Presiden Israel untuk menghentikan eksekusinya.
Surat yang ditulis dalam bahasa Jerman, dikirim pada hari ketika Mahkamah Agung Israel menolak bandingnya. Dalam suratnya, Eichmann memohon pengampunan karena dia hanya seorang pejabat yang mengikuti perintah.
6. Harry Houdini (Pesulap)
Pada 6 Agustus 1926, pesulap Harry Houdini masuk ke kotak logam yang kemudian dijatuhkan ke dasar kolam. Setelah bertahan di air selama 91 menit, Houndini muncul dengan selamat.
Trik ini dilakukan untuk mendiskreditkan Rahman Bey, pesulap Mesir yang telah melakukan trik sama dan selamat dua bulan sebelumnya. Namun keberhasilan Bey dikait-kaitkan dengan isu sihir.
Setelah pertunjukkan, Houdini menulis surat yang menjelaskan bagaimana dia melakukannya kepada Dr. W. J. McConnell, seorang ahli fisiologi dari Biro Pertambangan AS yang hadir menonton sulapnya. Lewat suratnya, Harry menjelaskan ukuran peti yang digunakan melakukan trik.
Ia menjelaskan, sebelumnya telah melakukan dua uji coba. Dalam setiap uji coba, Houdini mencatat kesalahan-kesalahan yang ada. Ia menyimpulkan dengan menulis surat sebelum tampil membantunya melakukan trik tanpa hambatan. Houdini meninggal kurang dari tiga bulan kemudian di usia 52.
7. Marie Antoinette (Istri Raja Prancis Louis XVI)
Mantan Ratu Prancis Marie Antoinette bersama dengan aristokrat lainnya disebut-sebut ikut andil dalam memicu Revolusi Prancis. Beberapa jam sebelum dirinya dihukum gantung pada 21 Januari 1793, ia menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada saudara iparnya, Putri Elisabeth Filipina, Marie Helene.
Dalam surat itu, Marie mengakui bahwa ia melihat kematiannya sebagai cara untuk menyatukan kembali kematian suaminya, Louis XVI. Marie mengatakan, bahwa seperti Louis, ia mengklaim tidak bersalah atas kejahatan yang dia tuduhkan.
Marie sedih meninggalkan anak-anaknya tetapi mengaku yakin pada kemampuan Elisabeth untuk merawat mereka. Ia memperingatkan anak-anaknya, untuk tidak membalas dendam atas kematiannya dan memohon pada Elisabeth memaafkan kesalahannya.
8. Sir Thomas More (Kanselir Inggris)
Sir Thomas More adalah kanselir tinggi penguasa Inggris selama abad ke-16. Dia dieksekusi karena pengkhianatan atas perintah Henry VIII setelah dia menolak menerima pembatalan pernikahan raja dengan Catherine dari Aragon.
Thomas tidak mengakui pernikahan Henry dengan Anne Boleyn. Ketika dia menunggu untuk dieksekusi, Thomas menulis surat kepada putrinya, Margaret. Surat itu ditulis dengan sebatang arang di atas kain karena Henry menyita semua bahan tulisannya.
Thomas memulai surat tertanggal 5 Juli 1535 itu dengan berdoa memohon berkah bagi Margaret, anak-anaknya, serta teman-teman keluarga. Dalam suratnya dia mengungkapkan betapa dia sangat merindukan teman-teman dekatnya.
Dia mengirim sapu tangan ke Cecily, putri terakhirnya, dan sebuah batu algorism (alat yang digunakan untuk perhitungan) kepada seorang kerabat. Akhirnya, Thomas menyatakan harapan melihat keluarga dan teman-temannya di Surga kelak.
9. Anne Boleyn (Istri Raja Inggris Henry VIII)
Karena putus asa menemukan ahli waris laki-laki, Raja Inggris Henry VIII menceraikan sang istri Catherine dari Aragon dan menikahi Anne Boleyn. Namun pernikahan keduanya juga bermasalah karena Anne ternyata juga tidak dapat memberikan keturunan kepada Henry.
Di tengah kegalauan itu ada wanita lain bernama Jane Seymour yang menarik perhatian raja. Henry pun mulai mencari cara menyingkirkan Anne. Dia memerintahkan Anne dieksekusi karena kasus sihir dan perzinahan. Sambil menunggu eksekusi, Boleyn menulis surat kepada Henry.
Dalam surat itu, Anne menyatakan bahwa dia tidak bersalah. Dia menulis, melakukan aksi kejahatan tidak pernah terlintas dalam pikirannya. Anne memohon dirinya diadili secara terbuka dengan panel hakim adil. Dia mengatakan bahwa jika fitnah itu yang membuat Henry bahagia, maka dia menerima dan berharap Henry dan musuh-musuhnya diampuni dosa-dosanya.
10. Mary (Ratu Skotlandia)
Setelah dipenjara selama hampir 19 tahun, Ratu Skotlandia Mary dijatuhi hukuman mati atas perintah sepupunya, Ratu Elizabeth I dari Inggris. Beberapa jam sebelum dieksekusi pada 8 Februari 1587, Mary menulis surat kepada Henry III dari Prancis, saudara laki-laki dari suami pertamanya.
Surat itu ditulis dalam bahasa Prancis dan dikirim melalui dokter Mary, yang mengirimkannya berbulan-bulan kemudian. Dalam surat itu, Mary menyampaikan berita hukuman matinya kepada Henry. Dia menyatakan bahwa Elizabeth telah menolaknya menulis surat wasiat untuk menentukan bagaimana tubuhnya dikuburkan.
Mary mengklaim bahwa ia dituntut karena haknya atas takhta dan iman Katoliknya. Dia meminta agar raja membayar gaji pelayan serta merawat putranya.
1. Albert Einstein (Ilmuwan Penemu Teori Relativitas)
Pada April 1955, Albert Einstein mengirim surat balasaan kepada ilmuwan penerima Nobel, Bertrand Russell. Dalam suratnya Einstein menjanjikan dukungan untuk apa yang kemudian dikenal sebagai "Manifesto Russell-Einstein”.
Itu adalah perjanjian tertulis yang ditandatangani ilmuwan untuk memperingatkan para pemimpin dunia tentang bahaya perang. Surat itu ternyata menjadi surat terakhir Einstein sebelum ajal menjemput beberapa hari kemudian. Namun, ada satu surat menarik Einstein lain yang ditulisnya sekitar setahun sebelum kematiannya.
Surat itu ditujukan kepada Erik Gutkind yang menulis buku Choose Life: The Biblical Call to Revolt. Buku itu sudah dibaca penemu teori Relativitas itu. Dalam surat kepada Erik, Einstein menyatakan bahwa dia melihat Tuhan sebagai "produk kelemahan manusia" dan mengklaim bahwa agama berasal dari takhayul kekanak-kanakan.
2. Putri Diana (Bangsawan Kerajaan Inggris)
Surat terakhir Putri Diana ditulis dua minggu sebelum kematiannya. Surat tertanggal 11 Agustus 1997 ini ditujukan kepada Dilys Cheetham, seorang juru kampanye menentang penggunaan ranjau darat.
Diana, yang baru saja kembali dari perjalanan tiga hari ke Bosnia bertemu orang-orang yang selamat dari ledakan ranjau darat, membalas surat yang sebelumnya dikirim Cheetham. Dalam suratnya, ia mengucapkan terima kasih kepada Cheetham.
Diana mengataka, meskipun tidak dapat mengunjungi Mostar (salah satu daerah rawan ranjau darat di Bosnia) ia tetap senang. Istri Pangeran Charles itu merasa sangat tersentuh setelah bertemu korban ranjau darat dimana dirinya berjanji memberi bantuan.
Christetham menjual surat itu kepada seorang fotografer pada 1999 dalam sebuah lelang amal. Fotografer, Jason Fraser, menjualnya kepada pembeli yang tidak disebutkan namanya seharga 2.976 poundsterling pada 2007.
3. Ernest Hemingway (Penulis AS)
Surat terakhir yang ditulis Ernest Hemingway sebelum meninggal ternyata sangat kontras dengan citra kerasnya selama ini. Surat tertanggal 15 Juni 1961 itu ditulis saat Hemingway masih menjadi pasien di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS. Surat ditujukan kepada Fritz, bocah berusia sembilan tahun anak dari temannya Dr. George B. Saviers.
Hemingway menunjukkan sisi sensitif yang jarang terlihat dengan berusaha menghibur Fritz yang sedang dirawat karena sakit jantung. Hemingway bersimpati dan mengatakan kepada Fritz bahwa ia menulis surat itu dengan harapan membuatnya merasa lebih baik.
Penulis kawakan optimistis mereka berdua segera keluar dari rumah sakit dan menutupnya dengan memberi tahu Fritz bahwa dia merasa cukup positif tentang kehidupan. Sayangnya, Hemingway mungkin berbohong tentang perasaan positif itu. Dia bunuh diri 17 hari kemudian.
4. Benigno 'Ninoy' Aquino Jr (Tokoh Politik Filipina)
Pada 21 Agustus 1983, Benigno "Ninoy" Aquino Jr dibunuh di Bandara Internasional Manila setelah kedatangannya dari Amerika Serikat. Sebelum meregang nyawa, salah satu penentang utama rezim Marcos itu memutuskan menulis surat kepada sang istri Corazon "Cory" Aquino beberapa jam sebelum pesawatnya mendarat.
Dalam suratnya, Ninoy menyatakan cintanya pada Cory dan menghargai dukungannya selama dirinya berjuang. Ia meminta maaf pada Cory karena tidak sering menghargainya. Ia mendedikasikan perjuangannya selama ini untuk rakyat Filipina dan dia berharap bisa mewariskan semangat perjuangan itu kepada anak-anaknya kelak.
5. Adolf Eichmann (Arsitek Holocaust Nazi)
Terkenal sebagai arsitek Holocaust, Adolf Eichmann memainkan peran utama dalam pemusnahan orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II. Setelah kejatuhan Hitler dan Nazi, Eichmann melarikan diri ke Argentina di mana ia ditangkap oleh Mossad pada 1960. Ia dijatuhi hukuman mati dengan digantung.
Dua hari sebelum kematiannya, Eichmann menulis surat kepada Presiden Israel Yitzhak Ben-Zvi. Surat yang ditulis tangan itu adalah permohonan kepada Presiden Israel untuk menghentikan eksekusinya.
Surat yang ditulis dalam bahasa Jerman, dikirim pada hari ketika Mahkamah Agung Israel menolak bandingnya. Dalam suratnya, Eichmann memohon pengampunan karena dia hanya seorang pejabat yang mengikuti perintah.
6. Harry Houdini (Pesulap)
Pada 6 Agustus 1926, pesulap Harry Houdini masuk ke kotak logam yang kemudian dijatuhkan ke dasar kolam. Setelah bertahan di air selama 91 menit, Houndini muncul dengan selamat.
Trik ini dilakukan untuk mendiskreditkan Rahman Bey, pesulap Mesir yang telah melakukan trik sama dan selamat dua bulan sebelumnya. Namun keberhasilan Bey dikait-kaitkan dengan isu sihir.
Setelah pertunjukkan, Houdini menulis surat yang menjelaskan bagaimana dia melakukannya kepada Dr. W. J. McConnell, seorang ahli fisiologi dari Biro Pertambangan AS yang hadir menonton sulapnya. Lewat suratnya, Harry menjelaskan ukuran peti yang digunakan melakukan trik.
Ia menjelaskan, sebelumnya telah melakukan dua uji coba. Dalam setiap uji coba, Houdini mencatat kesalahan-kesalahan yang ada. Ia menyimpulkan dengan menulis surat sebelum tampil membantunya melakukan trik tanpa hambatan. Houdini meninggal kurang dari tiga bulan kemudian di usia 52.
7. Marie Antoinette (Istri Raja Prancis Louis XVI)
Mantan Ratu Prancis Marie Antoinette bersama dengan aristokrat lainnya disebut-sebut ikut andil dalam memicu Revolusi Prancis. Beberapa jam sebelum dirinya dihukum gantung pada 21 Januari 1793, ia menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada saudara iparnya, Putri Elisabeth Filipina, Marie Helene.
Dalam surat itu, Marie mengakui bahwa ia melihat kematiannya sebagai cara untuk menyatukan kembali kematian suaminya, Louis XVI. Marie mengatakan, bahwa seperti Louis, ia mengklaim tidak bersalah atas kejahatan yang dia tuduhkan.
Marie sedih meninggalkan anak-anaknya tetapi mengaku yakin pada kemampuan Elisabeth untuk merawat mereka. Ia memperingatkan anak-anaknya, untuk tidak membalas dendam atas kematiannya dan memohon pada Elisabeth memaafkan kesalahannya.
8. Sir Thomas More (Kanselir Inggris)
Sir Thomas More adalah kanselir tinggi penguasa Inggris selama abad ke-16. Dia dieksekusi karena pengkhianatan atas perintah Henry VIII setelah dia menolak menerima pembatalan pernikahan raja dengan Catherine dari Aragon.
Thomas tidak mengakui pernikahan Henry dengan Anne Boleyn. Ketika dia menunggu untuk dieksekusi, Thomas menulis surat kepada putrinya, Margaret. Surat itu ditulis dengan sebatang arang di atas kain karena Henry menyita semua bahan tulisannya.
Thomas memulai surat tertanggal 5 Juli 1535 itu dengan berdoa memohon berkah bagi Margaret, anak-anaknya, serta teman-teman keluarga. Dalam suratnya dia mengungkapkan betapa dia sangat merindukan teman-teman dekatnya.
Dia mengirim sapu tangan ke Cecily, putri terakhirnya, dan sebuah batu algorism (alat yang digunakan untuk perhitungan) kepada seorang kerabat. Akhirnya, Thomas menyatakan harapan melihat keluarga dan teman-temannya di Surga kelak.
9. Anne Boleyn (Istri Raja Inggris Henry VIII)
Karena putus asa menemukan ahli waris laki-laki, Raja Inggris Henry VIII menceraikan sang istri Catherine dari Aragon dan menikahi Anne Boleyn. Namun pernikahan keduanya juga bermasalah karena Anne ternyata juga tidak dapat memberikan keturunan kepada Henry.
Di tengah kegalauan itu ada wanita lain bernama Jane Seymour yang menarik perhatian raja. Henry pun mulai mencari cara menyingkirkan Anne. Dia memerintahkan Anne dieksekusi karena kasus sihir dan perzinahan. Sambil menunggu eksekusi, Boleyn menulis surat kepada Henry.
Dalam surat itu, Anne menyatakan bahwa dia tidak bersalah. Dia menulis, melakukan aksi kejahatan tidak pernah terlintas dalam pikirannya. Anne memohon dirinya diadili secara terbuka dengan panel hakim adil. Dia mengatakan bahwa jika fitnah itu yang membuat Henry bahagia, maka dia menerima dan berharap Henry dan musuh-musuhnya diampuni dosa-dosanya.
10. Mary (Ratu Skotlandia)
Setelah dipenjara selama hampir 19 tahun, Ratu Skotlandia Mary dijatuhi hukuman mati atas perintah sepupunya, Ratu Elizabeth I dari Inggris. Beberapa jam sebelum dieksekusi pada 8 Februari 1587, Mary menulis surat kepada Henry III dari Prancis, saudara laki-laki dari suami pertamanya.
Surat itu ditulis dalam bahasa Prancis dan dikirim melalui dokter Mary, yang mengirimkannya berbulan-bulan kemudian. Dalam surat itu, Mary menyampaikan berita hukuman matinya kepada Henry. Dia menyatakan bahwa Elizabeth telah menolaknya menulis surat wasiat untuk menentukan bagaimana tubuhnya dikuburkan.
Mary mengklaim bahwa ia dituntut karena haknya atas takhta dan iman Katoliknya. Dia meminta agar raja membayar gaji pelayan serta merawat putranya.
(poe)