Khamenei: Iran Memiliki Angkatan Udara Kuat Meski Ditekan AS
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan Iran memiliki Angkatan Udara yang sangat kuat meski ada berbagai pembatasan yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) sejak revolusi Islam 1979.
"Sejak revolusi tujuan mereka adalah menghentikan kita memiliki angkatan udara kuat tapi lihat kami sekarang. Kami bahkan membangun pesawat-pesawat. Kita telah mengubah tekanan mereka menjadi peluang," tegas Khamenei, dilansir kantor berita IRNA.
Iran saat ini sedang memperingati 41 tahun revolusi Islam yang menggulingkan pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi yang didukung AS.
Republik Iran berjanji meningkatkan kekuatan militernya meski tekanan meningkat dari negara-negara Barat untuk membatasi kemampuan militernya, termasuk dalam program rudal balistik.
Sebelumnya, militer Teheran mengatakan rentetan serangan rudal Iran di dua pangkalan militer Irak 8 Januari lalu menyebabkan AS menderita kerugian besar. Menurut militer negara para Mullah tersebut, Washington mencoba menutup-nutupi kerugian besar yang diderita.
Pernyataan itu disampaikan juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Abolfazl Shekarchi, pada hari Jumat. Pangkalan Ain al-Asad dan Erbil di Irak yang dioperasikan militer Amerika dan koalisinya hancur oleh serangan belasan misil balistik Teheran.
"Kami melakukan kerusakan serius pada mereka. Mereka harus mengakuinya dalam beberapa hari mendatang. Mereka tidak dapat menyembunyikan kerugian besar mereka," kata Shekarchi seperti dikutip dari kantor berita Fars.
"Sejak revolusi tujuan mereka adalah menghentikan kita memiliki angkatan udara kuat tapi lihat kami sekarang. Kami bahkan membangun pesawat-pesawat. Kita telah mengubah tekanan mereka menjadi peluang," tegas Khamenei, dilansir kantor berita IRNA.
Iran saat ini sedang memperingati 41 tahun revolusi Islam yang menggulingkan pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi yang didukung AS.
Republik Iran berjanji meningkatkan kekuatan militernya meski tekanan meningkat dari negara-negara Barat untuk membatasi kemampuan militernya, termasuk dalam program rudal balistik.
Sebelumnya, militer Teheran mengatakan rentetan serangan rudal Iran di dua pangkalan militer Irak 8 Januari lalu menyebabkan AS menderita kerugian besar. Menurut militer negara para Mullah tersebut, Washington mencoba menutup-nutupi kerugian besar yang diderita.
Pernyataan itu disampaikan juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Abolfazl Shekarchi, pada hari Jumat. Pangkalan Ain al-Asad dan Erbil di Irak yang dioperasikan militer Amerika dan koalisinya hancur oleh serangan belasan misil balistik Teheran.
"Kami melakukan kerusakan serius pada mereka. Mereka harus mengakuinya dalam beberapa hari mendatang. Mereka tidak dapat menyembunyikan kerugian besar mereka," kata Shekarchi seperti dikutip dari kantor berita Fars.
(sfn)