Seorang Warga AS Meninggal akibat Wabah Virus Corona
A
A
A
WUHAN - Seorang warga Amerika Serikat (AS) yang didiagnosis terinfeksi virus Corona baru, 2019-nCoV, meninggal di Wuhan, China pada hari Kamis. Ini adalah kematian pertama bagi Amerika akibat wabah penyakit tersebut.
"Kami dapat mengonfirmasikan bahwa warga negara AS berusia 60 tahun yang didiagnosis menderita virus Corona meninggal di Rumah Sakit Jinyintian di Wuhan, China, pada 6 Februari. Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga atas kehilangan korban. Karena menghormati privasi keluarga, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut," kata Kedutaan Besar AS di China, seperti dikutip CNBC, Sabtu (8/2/2020).
Wuhan adalah kota yang jadi pusat wabah virus Corona baru di Provinsi Hubei. Di kota inilah sebagian besar kematian dan kasus virus tersebut dikonfirmasi.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan virus itu telah membunuh lebih dari 700 orang dan menginfeksi lebih dari 34.000 orang. Dari jumlah tersebut, 699 kematian dan hampir 25.000 kasus dikonfirmasi terjadi di Hubei. Otoritas kesehatan Hubei mengatakan 545 orang di Wuhan telah meninggal akibat wabah penyakit ini.
Pada bulan Januari, Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan darurat kesehatan global terkait penyebaran virus Corona baru yang sangat cepat. Penetapan status itu memungkinkan badan internasional tersebut untuk memobilisasi dukungan finansial dan politik untuk mengendalikan wabah 2019-nCoV.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengeluarkan perintah wajib karantina bagi orang-orang yang dievakuasi dari Wuhan. Ini adalah pertama kalinya agensi tersebut mengeluarkan perintah semacam itu dalam 50 tahun.
Washington terus mengevakuasi warga Amerika dari Wuhan dan mengarantina mereka di pangkalan militer di seluruh AS, termasuk March Air Reserve Base di Riverside County, California; Camp Ashland di Nebraska; Travis Air Force Base di California; Marine Corps Air Station Miramar di San Diego; dan Lackland Air Force Base di Texas.
"Kami dapat mengonfirmasikan bahwa warga negara AS berusia 60 tahun yang didiagnosis menderita virus Corona meninggal di Rumah Sakit Jinyintian di Wuhan, China, pada 6 Februari. Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga atas kehilangan korban. Karena menghormati privasi keluarga, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut," kata Kedutaan Besar AS di China, seperti dikutip CNBC, Sabtu (8/2/2020).
Wuhan adalah kota yang jadi pusat wabah virus Corona baru di Provinsi Hubei. Di kota inilah sebagian besar kematian dan kasus virus tersebut dikonfirmasi.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan virus itu telah membunuh lebih dari 700 orang dan menginfeksi lebih dari 34.000 orang. Dari jumlah tersebut, 699 kematian dan hampir 25.000 kasus dikonfirmasi terjadi di Hubei. Otoritas kesehatan Hubei mengatakan 545 orang di Wuhan telah meninggal akibat wabah penyakit ini.
Pada bulan Januari, Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan darurat kesehatan global terkait penyebaran virus Corona baru yang sangat cepat. Penetapan status itu memungkinkan badan internasional tersebut untuk memobilisasi dukungan finansial dan politik untuk mengendalikan wabah 2019-nCoV.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengeluarkan perintah wajib karantina bagi orang-orang yang dievakuasi dari Wuhan. Ini adalah pertama kalinya agensi tersebut mengeluarkan perintah semacam itu dalam 50 tahun.
Washington terus mengevakuasi warga Amerika dari Wuhan dan mengarantina mereka di pangkalan militer di seluruh AS, termasuk March Air Reserve Base di Riverside County, California; Camp Ashland di Nebraska; Travis Air Force Base di California; Marine Corps Air Station Miramar di San Diego; dan Lackland Air Force Base di Texas.
(mas)