Wabah Virus Corona: 724 Meninggal, 34.878 Terinfeksi, 2.083 Sembuh
A
A
A
BEIJING - Jumlah korban meninggal akibat wabah virus Corona baru, 2019-nCoV, secara global meningkat menjadi 724 orang. Jumlah kasus atau orang yang terinfeksi bertambah menjadi 34.878 dan jumlah pasien yang disembuhkan mencapai 2.083 orang.
Angka-angka itu merupakan data terbaru pagi ini (8/2/2020) yang dilansir The Guardian. Angka-angka itu sama dengan data online tentang wabah virus Corona dari situs web worldometers.info.
Angka-angka kematian, jumlah kasus dan pasien yang disembuhkan sebagian besar terjadi di Provinsi Hubei, China. Jumlah kematian yang mencapai 724 itu telah mengalahkan angka kematian akibat wabah SARS di daratan China dan Hong Kong tahun 2002-2003 yang mencapai hampir 650 orang. Namun, secara global wabah SARS saat itu membunuh lebih dari 770 orang.
Angka kematian terbaru dari wabah virus Corona merupakan akumulasi dari tambahan kematian terbaru dari China sebanyak 86 orang. Ke-86 orang yang meninggal itu berasal dari berbagai wilayah China, termasuk lima dari Provinsi Hubei.
Pejabat China yang semakin putus asa di pusat karantina wabah virus Corona telah memperketat kontrol pada populasi yang sudah ketakutan. Mereka menyamakan krisis yang berkembang dengan "kondisi masa perang".
Menurut laporan The New York Times, pihak berwenang di kota Wuhan telah mulai memeriksa suhu badan setiap orang dari rumah ke rumah. Mereka "menangkap" pasien yang diduga menderita virus Corona baru untuk dikarantina paksa di stadion dan pusat pameran yang berfungsi sebagai gudang untuk orang sakit.
"Kota (Wuhan) dan negara ini menghadapi 'kondisi masa perang'," tulis surat kabar Amerika itu mengutip Wakil Perdana Menteri Sun Chunlun. Pejabat itulah yang ditugaskan menangani kampanye nasional melawan virus Corona. "Tidak boleh ada desertir, atau mereka akan dipaku pada pilar rasa malu sejarah selamanya," kata Sun saat berkunjung ke Wuhan.
Angka-angka itu merupakan data terbaru pagi ini (8/2/2020) yang dilansir The Guardian. Angka-angka itu sama dengan data online tentang wabah virus Corona dari situs web worldometers.info.
Angka-angka kematian, jumlah kasus dan pasien yang disembuhkan sebagian besar terjadi di Provinsi Hubei, China. Jumlah kematian yang mencapai 724 itu telah mengalahkan angka kematian akibat wabah SARS di daratan China dan Hong Kong tahun 2002-2003 yang mencapai hampir 650 orang. Namun, secara global wabah SARS saat itu membunuh lebih dari 770 orang.
Angka kematian terbaru dari wabah virus Corona merupakan akumulasi dari tambahan kematian terbaru dari China sebanyak 86 orang. Ke-86 orang yang meninggal itu berasal dari berbagai wilayah China, termasuk lima dari Provinsi Hubei.
Pejabat China yang semakin putus asa di pusat karantina wabah virus Corona telah memperketat kontrol pada populasi yang sudah ketakutan. Mereka menyamakan krisis yang berkembang dengan "kondisi masa perang".
Menurut laporan The New York Times, pihak berwenang di kota Wuhan telah mulai memeriksa suhu badan setiap orang dari rumah ke rumah. Mereka "menangkap" pasien yang diduga menderita virus Corona baru untuk dikarantina paksa di stadion dan pusat pameran yang berfungsi sebagai gudang untuk orang sakit.
"Kota (Wuhan) dan negara ini menghadapi 'kondisi masa perang'," tulis surat kabar Amerika itu mengutip Wakil Perdana Menteri Sun Chunlun. Pejabat itulah yang ditugaskan menangani kampanye nasional melawan virus Corona. "Tidak boleh ada desertir, atau mereka akan dipaku pada pilar rasa malu sejarah selamanya," kata Sun saat berkunjung ke Wuhan.
(mas)