Taliban Culik Warga AS di Afghanistan

Jum'at, 07 Februari 2020 - 01:03 WIB
Taliban Culik Warga...
Taliban Culik Warga AS di Afghanistan
A A A
KABUL - Seorang kontraktor asal Amerika Serikat (AS) diculik oleh gerilyawan Taliban di Afghanistan pekan lalu. Peristiwa ini memicu upaya pencarian di seluruh negara itu. Laporan ini pertama kali diungkap oleh Newsweek.

Mark R. Frerichs dari Lombard, Illinois, diculik pada Jumat lalu di Khost, sebuah provinsi yang terletak di bagian tenggara Afghanistan, seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (7/2/2020).

Newsweek mengutip pernyataan pejabat AS, yang minta identitasnya dirahasiakan karena tidak berwenang untuk memberikan rincian dari penculikan itu kepada publik.

Frerichs (57) adalah mantan penyelam Angkatan Laut AS dan direktur pelaksana untuk Dukungan Logistik Internasional. Ia seorang kontraktor untuk pemeirntah AS.

Menurut akun LinkedIn-nya, ia telah bekerja sebagai insinyur sipil di beberapa zona konflik dari Irak ke Sudan selama 10 tahun terakhir, di mana ia telah berkonsultasi tentang kontrak logistik untuk pemerintah dan organisasi non-pemerintah. Para pejabat AS mengatakan kepada Newsweek, Frerichs secara teratur melakukan perjalanan ke Afghanistan sejak 2012.

Meski tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan itu, para pejabat AS percaya jaringan Haqqani yang terkait dengan Taliban mengatur operasi tersebut.

Dalam laporannya, Newsweek menyatakan, selama beberapa hari terakhir, pasukan AS melakukan operasi darat dan pengumpulan data intelijen untuk melacak keberadaan Frerichs. Cuaca musim dingin telah mencegah misi pengawasan overhead oleh drone militer AS.

Sementara itu dikutip dari Reuters, sumber yang dekat dengan jaringan Haqqani membantah telah menculik warga AS.

Sedangkan seorang pemimpin Taliban yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menculik seorang warga Amerika di Khost tetapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Bagi kami pencapaian yang penting adalah Amerika berada di tangan kami. Kami akan memberikan informasi lain kepada media nantinya," ujarnya.

Juru bicraa Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tahu laporan media tentang penculikan itu tetapi tidak menyadarinya dan sedang memeriksa dengan komandan mereka.

Seorang diplomat senior barat di Kabul mengatakan mereka khawatir bahwa kelompok sempalan dalam Taliban bisa jadi berada di belakang penculikan itu, menyoroti kekhawatiran tentang kelompok itu yang kurang memiliki persatuan.

Diplomat tidak mengkonfirmasi atau menyangkal penculikan itu.

Insiden itu terjadi di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Taliban yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang 18 tahun mereka di Afghanistan.

Presiden AS Donald Trump tiba-tiba membatalkan perundingan setelah seorang tentara AS tewas dalam serangan oleh kelompok militan pada bulan September.

Pembicaraan telah dimulai kembali tetapi telah mengalami kemunduran karena beberapa serangan, termasuk pemboman bunuh diri Desember di pangkalan AS di luar Kabul yang menewaskan dua warga sipil.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)