Tragis, Dokter China Whistleblower Virus Corona Meninggal
A
A
A
BEIJING - Seorang dokter China yang mencoba memperingatkan epidemi virus Corona di Wuhan dilaporkan meninggal dunia setelah jatuh sakit.
Li Wenliang sempat ditegur oleh polisi setelah memperingatkan rekan-rekannya tentang penyakit pernapasan misterius yang muncul di Wuhan. Ia telah dirawat di rumah sakit pada awal Januari dan kemudian dikonfirmasi terinfeksi virus Corona, menurut sebuah postingan di akun media sosialnya. Meski begitu penyebab pasti kematiannya belum diketahui seperti dikutip dari Strait Times, Kamis (6/2/2020).
Li pada 30 Desember lalu memposting di sebuah grup media sosial tentang penyakit mirip SARS yang dalam beberapa minggu akan meledak menjadi epidemi virus Corona yang telah menginfeksi lebih dari 25.000 orang.
Beberapa hari setelah peringatannya, ia ditegur oleh polisi karena menyebarkan desas-desus secara online, dan kemudian diberi pengampunan, menurut akun media sosialnya. (Baca: Dokter China Whistle Blower Virus Corona Ikut Tertular )
Kabar meninggalnya Li Wenliang dilaporkan oleh Global Times, media yang dikelola pemerintah China, dan sejumlah media lain di negara itu. Seseorang yang akrab dengannya kemudian mengkonfirmasi hal itu kepada Bloomberg.
Penanganan awal pemerintah China terhadap epidemi ini memungkinkan virus untuk memperoleh daya tahan yang kuat.
Pada saat-saat kritis, para pejabat memilih untuk mengedepankan kerahasiaan dan ketertiban daripada secara terbuka menghadapi krisis yang sedang tumbuh untuk menghindari kekhawatiran publik dan rasa malu politik.
Dr Li Wenliang yang berusia 34 tahun meninggalkan seorang anak dan isterinya sedang mengandung anak kedua.
"Kami sangat menyesal mendengar kehilangan siapa pun di garis depan," kata Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, pada konferensi pers di Jenewa.
"Kami akan meratapi kematiannya dengan rekan-rekan kami," tukasnya.
Li Wenliang sempat ditegur oleh polisi setelah memperingatkan rekan-rekannya tentang penyakit pernapasan misterius yang muncul di Wuhan. Ia telah dirawat di rumah sakit pada awal Januari dan kemudian dikonfirmasi terinfeksi virus Corona, menurut sebuah postingan di akun media sosialnya. Meski begitu penyebab pasti kematiannya belum diketahui seperti dikutip dari Strait Times, Kamis (6/2/2020).
Li pada 30 Desember lalu memposting di sebuah grup media sosial tentang penyakit mirip SARS yang dalam beberapa minggu akan meledak menjadi epidemi virus Corona yang telah menginfeksi lebih dari 25.000 orang.
Beberapa hari setelah peringatannya, ia ditegur oleh polisi karena menyebarkan desas-desus secara online, dan kemudian diberi pengampunan, menurut akun media sosialnya. (Baca: Dokter China Whistle Blower Virus Corona Ikut Tertular )
Kabar meninggalnya Li Wenliang dilaporkan oleh Global Times, media yang dikelola pemerintah China, dan sejumlah media lain di negara itu. Seseorang yang akrab dengannya kemudian mengkonfirmasi hal itu kepada Bloomberg.
Penanganan awal pemerintah China terhadap epidemi ini memungkinkan virus untuk memperoleh daya tahan yang kuat.
Pada saat-saat kritis, para pejabat memilih untuk mengedepankan kerahasiaan dan ketertiban daripada secara terbuka menghadapi krisis yang sedang tumbuh untuk menghindari kekhawatiran publik dan rasa malu politik.
Dr Li Wenliang yang berusia 34 tahun meninggalkan seorang anak dan isterinya sedang mengandung anak kedua.
"Kami sangat menyesal mendengar kehilangan siapa pun di garis depan," kata Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, pada konferensi pers di Jenewa.
"Kami akan meratapi kematiannya dengan rekan-rekan kami," tukasnya.
(ian)