Kota Militer Kanada Bersiap Karantina Warga dari Wuhan

Kamis, 06 Februari 2020 - 11:05 WIB
Kota Militer Kanada Bersiap Karantina Warga dari Wuhan
Kota Militer Kanada Bersiap Karantina Warga dari Wuhan
A A A
TRENTON - Kota kecil Trenton di tengah Kanada yang menjadi tempat pangkalan angkatan udara terbesar di negara itu bersiap untuk kedatangan sekitar 200 warga yang dievakuasi dari Wuhan, China.

Kanada berencana menerbangkan warga yang dievakuasi ke pangkalan di Trenton, Ontario, yang menjadi pusat militer utama untuk transportasi udara. Warga Kanada dari Wuhan itu akan dikarantina selama dua pekan.

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyatakan pesawat diperkirakan tiba pada Jumat (7/2) di Trenton. "Kami memahami bahwa karena SARS, mereka lebih siap untuk hal-hal seperti itu," papar Cindy McMaster, 55, yang mengelola toko diskon lokal Bargain Bin.

"Namun tidak adil untuk mengatakan orang tidak khawatir atau takut, karena mereka. Dan ini masalah di wilayah kami," ujar McMaster.

Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) menewaskan 44 orang di Kanada pada 2002-2003, satu-satunya negara di luar Asia yang melaporkan kematian akibat virus ganas tersebut.

Pejabat kesehatan pemerintah menyatakan Kanada memiliki persiapan lebih baik saat ini. "Warga yang dievakuasi datang dari China secara terpisah di pangkalan itu, meski unit keluarga akan tetap bersama," papar pemerintah Kanada.

Mereka akan tinggal di Yukon Lodge, fasilitas baru di pangkalan yang mirip jaringan hotel kecil. Warga hanya akan dipindahkan ke rumah sakit jika mereka memerlukan perawatan serius.

Sejumlah rumah sakit lokal juga telah bersiap dengan fasilitas darurat. "Saya di militer, saya tahu bagaimana itu bekerja. Akan ada orang yang kecewa dengan ini tapi saat mereka di sini dan ketika mereka tinggal dan mereka melihat apa yang sedang terjadi, saya pikir itu akan berlalu saja," ujar Joyce Aucoin, 81, warga setempat.

Lynn Cao, 60, yang memiliki toko tembakau di kota itu khawatir dengan pesawat yang tiba hingga dia menerima email dari teman di pangkalan itu.

Cao menyatakan dia lebih khawatir tentang ibu dan saudari kandungnya yang tinggal dekat Beijing, China. Dia telah mengirim banyak masker untuk membatasi peluang terkena infeksi.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5115 seconds (0.1#10.140)