Tidak Gunakan Masker, Warga China Kena Semprit Drone
A
A
A
BEIJING - Pihak berwenang China menggunakan drone dalam perjuangan mereka mengatasi wabah virus Corona, termasuk menggunakan pengeras suara untuk memantau warganya. Itu dilakukan untuk menegur mereka yang tidak mematuhi atau melanggar tindakan pencegahan yang diberlakukan guna mencegah penyebaran virus.
Video yang dirilis oleh media pemerintah China menunjukkan pandangan dari pesawat drone yang memperlihatkan konfrontasi antara warga dengan pesawat nir awak, yang dilengkapi dengan pengeras suara, guna memungkinkan para pejabat untuk berkomunikasi dengan publik.
Sebuah video yang diterbitkan oleh media pemerintah China menunjukkan sebuah pesawat terbang dekat dengan seorang wanita tua dan berbicara kepadanya, ketika dia menatapnya dengan kebingungan.
"Ya Bibi, pesawat tak berawak ini berbicara kepada Anda," kata pesawat tak berawak itu, menurut terjemahan Global Times milik pemerintah China.
“Anda tidak boleh berjalan tanpa mengenakan masker. Anda sebaiknya pulang, dan jangan lupa untuk mencuci tangan," drone itu menginstruksikan wanita tersebut, yang segera melanjutkan perjalanannya ke dalam ruangan, diamati oleh drone tersebut seperti dikutip dari ABC News, Rabu (5/2/2020).
Video lain, dibagikan oleh kantor berita pemerintah China Xinhua, menunjukkan sebuah drone yang berhadapan dengan pasangan tua di jalan.
“Paman, Bibi, karena wabah virus Corona, silakan menggunakan perlindungan diri yang lebih baik. Harap segera pulang ke rumah,” sebelum mendesak mereka untuk mengenakan masker pelindung.
Video lainnya, terlihat di platform media sosial China Weibo oleh kantor berita Reuters, menunjukkan drone digunakan untuk membubarkan sekelompok orang yang bermain mahjong di luar ruangan.
“Bermain mahjong di luar dilarang selama epidemi. Anda telah terlihat. Berhentilah bermain dan tinggalkan lokasi secepat mungkin,” seorang pejabat memerintahkan penduduk desa melalui pengeras suara drone.
“Jangan melihat drone, nak; minta ayahmu untuk segera pergi," pilot drone itu memberitahu seorang anak lelaki yang melihatnya dengan mimik yang menunjukkan kebingungannya.
Korban tewas akibat wabah virus corona di China telah mencapai 490 dengan total kasus mencapai 24.324.
Sebanyak 10 kasus juga dikonfirmasi di kapal pesiar asal Jepang yang kini dikarantina. (Baca: Dikarantina, Para Penumpang Kapal Pesiar Tak Boleh Keluar Kabin )
Selain itu ada dua korban tewas di luar daratan China yakni seorang pria berumur 39 tahun di Hong Kong yang sakit setelah mengunjungi kota Wuhan dan pria yang tewas di Filipina pekan lalu setelah mengunjungi Wuhan.
Setidaknya ada 190 kasus telah dilaporkan di lebih dari dua lusin negara dan wilayah lain.
China memberlakukan penutupan di provinsi Hubei, pusat wabah, pada 23 Januari, dan telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke daerah semi-otonomnya di Hong Kong dan Makau.
Video yang dirilis oleh media pemerintah China menunjukkan pandangan dari pesawat drone yang memperlihatkan konfrontasi antara warga dengan pesawat nir awak, yang dilengkapi dengan pengeras suara, guna memungkinkan para pejabat untuk berkomunikasi dengan publik.
Sebuah video yang diterbitkan oleh media pemerintah China menunjukkan sebuah pesawat terbang dekat dengan seorang wanita tua dan berbicara kepadanya, ketika dia menatapnya dengan kebingungan.
"Ya Bibi, pesawat tak berawak ini berbicara kepada Anda," kata pesawat tak berawak itu, menurut terjemahan Global Times milik pemerintah China.
“Anda tidak boleh berjalan tanpa mengenakan masker. Anda sebaiknya pulang, dan jangan lupa untuk mencuci tangan," drone itu menginstruksikan wanita tersebut, yang segera melanjutkan perjalanannya ke dalam ruangan, diamati oleh drone tersebut seperti dikutip dari ABC News, Rabu (5/2/2020).
Video lain, dibagikan oleh kantor berita pemerintah China Xinhua, menunjukkan sebuah drone yang berhadapan dengan pasangan tua di jalan.
“Paman, Bibi, karena wabah virus Corona, silakan menggunakan perlindungan diri yang lebih baik. Harap segera pulang ke rumah,” sebelum mendesak mereka untuk mengenakan masker pelindung.
Video lainnya, terlihat di platform media sosial China Weibo oleh kantor berita Reuters, menunjukkan drone digunakan untuk membubarkan sekelompok orang yang bermain mahjong di luar ruangan.
“Bermain mahjong di luar dilarang selama epidemi. Anda telah terlihat. Berhentilah bermain dan tinggalkan lokasi secepat mungkin,” seorang pejabat memerintahkan penduduk desa melalui pengeras suara drone.
“Jangan melihat drone, nak; minta ayahmu untuk segera pergi," pilot drone itu memberitahu seorang anak lelaki yang melihatnya dengan mimik yang menunjukkan kebingungannya.
Korban tewas akibat wabah virus corona di China telah mencapai 490 dengan total kasus mencapai 24.324.
Sebanyak 10 kasus juga dikonfirmasi di kapal pesiar asal Jepang yang kini dikarantina. (Baca: Dikarantina, Para Penumpang Kapal Pesiar Tak Boleh Keluar Kabin )
Selain itu ada dua korban tewas di luar daratan China yakni seorang pria berumur 39 tahun di Hong Kong yang sakit setelah mengunjungi kota Wuhan dan pria yang tewas di Filipina pekan lalu setelah mengunjungi Wuhan.
Setidaknya ada 190 kasus telah dilaporkan di lebih dari dua lusin negara dan wilayah lain.
China memberlakukan penutupan di provinsi Hubei, pusat wabah, pada 23 Januari, dan telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke daerah semi-otonomnya di Hong Kong dan Makau.
(ian)