Lawan Virus Corona, China Gabungkan Pengobatan Tradisional dan Modern

Selasa, 04 Februari 2020 - 16:48 WIB
Lawan Virus Corona, China Gabungkan Pengobatan Tradisional dan Modern
Lawan Virus Corona, China Gabungkan Pengobatan Tradisional dan Modern
A A A
JAKARTA - China memadukan pengobatan tradisional dan juga modern untuk melawan penyebaran dan mengobati pasien yang terjangkit virus Corona. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar China untuk Indonesia Xioa Qian.

Berbicara saat menggelar jumpa pers di kediaman resmi Duta Besar China di Jakarta, Selasa (4/2/2020), Xioa awalnya menjelaskan langkah-langkah yang sudah diambil Beijing dalam mengenali dan mencari langkah pencegahan, serta upaya untuk mengobati virus tersebut.

Xioa menuturkan, berdasarkan penelitian pusat pengendalian penyakit China, virus baru ini ada kemungkinan besar berasal dari binatang liar. Kemungkinan besar berasal dari kelelawar, tapi penelitian ini masih harus terus dilanjutkan.

"Ahli-ahli China sekarang lagi berupaya dalam menemukan obat terkait. Setelah epidemi ini ditemukan, para ahli kemudian menavigasikan ini sebagai virus Corona baru. Hanya dalam satu minggu berhasil membagikan urutan genomnya dan kemudian menginformasikan kepada negara-negara lain," tutur Xioa.

Atas dasar ini, jelasnya, berbagai negara bisa secara cepat menemukan penawarnya dan secara komprehensif meningkatkan kemampuan untuk menemukan pasien serta penelitan tentang vaksin dan obat sekarang sudah ada progress.

Belakangan ini, ungkap Xioa, laboratorium nasional China sudah mengisolasikan tiga strain virus dan akan membuat vaksin dari strainvirus itu. Ia menyebut, Beijing tengah berusaha memadukan pengobatan tradisional China dan modern Barat untuk menemukan vaksin virus tersebut.

"Institut terkait di Akademi Ilmu Pengetahuan China juga sudah menyaring beberapa obat yang bisa menghambat coronavirus ini. Jadi, pada akhirnya ahli-ahli di China sedang mengkombinaasikan cara-cara tradisional China dan Barat supaya mereka secepatnya menemukan vaksin dan obat terkait. Kami sangat berharap bahwa ini ditemukan lebih cepat," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3758 seconds (0.1#10.140)