Malaysia Karantina Warga yang Kembali dari Wuhan di Lokasi Terpencil
A
A
A
KUALA LUMPUR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA) Malaysia mengungkapkan, warga Malaysia yang dievakuasi dari kota Wuhan, China, akan ditempatkan di sebuah fasilitas "sangat, sangat jauh dari publik". Fasilitas ini akan berada dalam pengawasan polisi selama 24 jam penuh. NADMA tak menjelaskan di mana lokasi fasilitas tersebut berada.
Sebelumnya, sebuah penerbangan AirAsia meninggalkan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dengan tujuan ke Wuhan pada Senin (3/2) sore untuk membawa kembali 141 warga Malaysia beserta pasangan dan anak-anak mereka. Dalam penerbangan itu juga turut diangkut 500 ribu pasang sarung tangan karet yang akan diberikan Malaysia kepada China untuk membantu melawan epidemi virus Corona.
"Semua 141 penumpang harus melalui pemeriksaan kesehatan seperti yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan di Bandara Internasional Tianhe Wuhan, sebelum mereka diizinkan naik ke pesawat untuk kembali ke Malaysia," sebut pernyataan NADMA, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Menurut NADMA, masih belum pasti berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan menyelesaikan proses imigrasi, serta untuk mendapatkan izin terbang untuk membawa kembali 141 warga negara Malaysia tersebut.
Ketika pesawat mendarat di Malaysia, semua penumpang - termasuk 12 anggota awak, delapan petugas misi, dan enam petugas dari Kedutaan Besar Malaysia di China - akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Unit Bencana Udara KLIA.
Mereka yang menunjukkan gejala akan dibawa ke rumah sakit, sementara sisanya akan dibawa ke pusat pemantauan dengan bus. "Mereka akan dipantau selama 14 hari, meskipun mereka mungkin telah dites negatif untuk virus Corona," kata Kepala Komunikasi NADMA, Nur Daliza Dohat.
“Mereka akan dikarantina secara individual, atau ditempatkan di ruang keluarga. Makanan akan diberikan, sementara polisi akan bertugas untuk pengawasan," kata Nur Daliza. Dia mengatakan, AirAsia dan anggota krunya mengajukan diri untuk melakukan misi penjemputan ini.
"Keputusan itu dibuat berdasarkan fakta bahwa maskapai mengoperasikan penerbangan langsung ke Wuhan," katanya.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Dzukefly Ahmad mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, bahwa hanya warga negara Malaysia yang dinyatakan lolos pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas kesehatan China di bandara Wuhan yang akan dibawa pulang.
"Mereka yang simtomatik akan dibawa ke fasilitas kesehatan di Wuhan untuk perawatan lebih lanjut," tambahnya. Dzulkefly menekankan, bahwa para penumpang tidak akan memasuki gedung terminal KLIA. Mereka akan dibawa ke Unit Bencana Udara dengan bus untuk dekontaminasi dan penyaringan masuk.
Sebelumnya, sebuah penerbangan AirAsia meninggalkan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dengan tujuan ke Wuhan pada Senin (3/2) sore untuk membawa kembali 141 warga Malaysia beserta pasangan dan anak-anak mereka. Dalam penerbangan itu juga turut diangkut 500 ribu pasang sarung tangan karet yang akan diberikan Malaysia kepada China untuk membantu melawan epidemi virus Corona.
"Semua 141 penumpang harus melalui pemeriksaan kesehatan seperti yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan di Bandara Internasional Tianhe Wuhan, sebelum mereka diizinkan naik ke pesawat untuk kembali ke Malaysia," sebut pernyataan NADMA, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Menurut NADMA, masih belum pasti berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan menyelesaikan proses imigrasi, serta untuk mendapatkan izin terbang untuk membawa kembali 141 warga negara Malaysia tersebut.
Ketika pesawat mendarat di Malaysia, semua penumpang - termasuk 12 anggota awak, delapan petugas misi, dan enam petugas dari Kedutaan Besar Malaysia di China - akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Unit Bencana Udara KLIA.
Mereka yang menunjukkan gejala akan dibawa ke rumah sakit, sementara sisanya akan dibawa ke pusat pemantauan dengan bus. "Mereka akan dipantau selama 14 hari, meskipun mereka mungkin telah dites negatif untuk virus Corona," kata Kepala Komunikasi NADMA, Nur Daliza Dohat.
“Mereka akan dikarantina secara individual, atau ditempatkan di ruang keluarga. Makanan akan diberikan, sementara polisi akan bertugas untuk pengawasan," kata Nur Daliza. Dia mengatakan, AirAsia dan anggota krunya mengajukan diri untuk melakukan misi penjemputan ini.
"Keputusan itu dibuat berdasarkan fakta bahwa maskapai mengoperasikan penerbangan langsung ke Wuhan," katanya.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Dzukefly Ahmad mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, bahwa hanya warga negara Malaysia yang dinyatakan lolos pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas kesehatan China di bandara Wuhan yang akan dibawa pulang.
"Mereka yang simtomatik akan dibawa ke fasilitas kesehatan di Wuhan untuk perawatan lebih lanjut," tambahnya. Dzulkefly menekankan, bahwa para penumpang tidak akan memasuki gedung terminal KLIA. Mereka akan dibawa ke Unit Bencana Udara dengan bus untuk dekontaminasi dan penyaringan masuk.
(esn)