Teheran: Sanksi AS Tidak Akan 'Pengaruhi' Program Nuklir
A
A
A
TEHERAN - Sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap program nuklir Iran tidak akan berpengaruh. Hal itu dikatakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.
Washington mengumumkan sanksi baru terhadap Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) dan pemimpinnya Ali Akbar Salehi pada Kamis lalu.
Perwakilan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook, menuduh mereka memainkan peran besar di Iran dalam melanggar komitmen nuklir utamanya dan melampaui batas persediaan uranium serta tingkat pengayaan. (Baca: AS Terapkan Sanksi pada Organisasi Energi Nuklir Iran )
"Tuan Salehi adalah tokoh ilmiah dan politik terkemuka dan sanksi terhadapnya menunjukkan keputusasaan Amerika Serikat," kata Mousavi dalam sebuah pernyataan.
"Sanksi itu tidak akan berdampak pada kemajuan program nuklir damai republik Islam Iran," tambah Mousavi seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Sabtu (1/2/2020).
Sejak Mei 2019, Iran telah secara progresif mengurangi beberapa komitmennya di bawah perjanjian nuklir 2015. Tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap penarikan sepihak Washington dari perjanjian nuklir pada 2018 dan keputusan untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.
Pemerintah Presiden AS Donald Trump menuduh Iran berusaha untuk memperoleh senjata nuklir, sesuatu yang dibantah Teheran.
Washington mengumumkan sanksi baru terhadap Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) dan pemimpinnya Ali Akbar Salehi pada Kamis lalu.
Perwakilan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook, menuduh mereka memainkan peran besar di Iran dalam melanggar komitmen nuklir utamanya dan melampaui batas persediaan uranium serta tingkat pengayaan. (Baca: AS Terapkan Sanksi pada Organisasi Energi Nuklir Iran )
"Tuan Salehi adalah tokoh ilmiah dan politik terkemuka dan sanksi terhadapnya menunjukkan keputusasaan Amerika Serikat," kata Mousavi dalam sebuah pernyataan.
"Sanksi itu tidak akan berdampak pada kemajuan program nuklir damai republik Islam Iran," tambah Mousavi seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Sabtu (1/2/2020).
Sejak Mei 2019, Iran telah secara progresif mengurangi beberapa komitmennya di bawah perjanjian nuklir 2015. Tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap penarikan sepihak Washington dari perjanjian nuklir pada 2018 dan keputusan untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.
Pemerintah Presiden AS Donald Trump menuduh Iran berusaha untuk memperoleh senjata nuklir, sesuatu yang dibantah Teheran.
(ian)