Kasus Pertama Virus Corona Terdeteksi di UEA
A
A
A
ABU DHABI - Kementerian Kesehatan dan Pencegahan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan kasus pertama virus Corona di UEA. Pasien yang terjangkit diketahui adalah satu keluarga yang baru kembali dari Wuhan, China.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Emirates News Agency pada Rabu (29/1/2020), kementerian itu mengatakan bahwa kondisi kesehatan mereka yang terinfeksi stabil dan berada di bawah pengawasan medis.
"Kami telah mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi ilmiah, kondisi dan standar yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) . Kondisi kesehatan secara umum tidak memprihatinkan," ucapnya.
Mereka menekankan bahwa pusat-pusat penyelidikan epidemiologi di UEA bekerja sepanjang waktu untuk melaporkan awal setiap kasus virus dan mencatat bahwa sistem kesehatan di negara itu bekerja sangat efisien dan mereka terus memantau situasi dengan dekat untuk menjamin kesehatan dan keselamatan semua orang.
Jumlah kasus koronavirus 2019-nCoV yang dikonfirmasi di China telah meningkat menjadi 4.515 pada tanggal 27 Januari, sementara jumlah kematian melonjak menjadi 106 karena jumlah infeksi baru dalam satu hari hampir dua kali lipat.
China telah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk mencegah merebaknya wabah, termasuk melakukan karantina di seluruh kota Wuhan. China juga membangun rumah sakit baru untuk menampung orang yang terinfeksi, yang diharapkan akan selesai pada 3 Februari mendatang.
Pemerintah China juga telah mendesak warganya untuk menahan diri bepergian ke luar negeri, sambil memperpanjang hari libur nasional dengan tujuan menjaga mereka tetap di rumah untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi lebih lanjut, melindungi kesehatan dan keselamatan warga China dan warga negara asing.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Emirates News Agency pada Rabu (29/1/2020), kementerian itu mengatakan bahwa kondisi kesehatan mereka yang terinfeksi stabil dan berada di bawah pengawasan medis.
"Kami telah mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi ilmiah, kondisi dan standar yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) . Kondisi kesehatan secara umum tidak memprihatinkan," ucapnya.
Mereka menekankan bahwa pusat-pusat penyelidikan epidemiologi di UEA bekerja sepanjang waktu untuk melaporkan awal setiap kasus virus dan mencatat bahwa sistem kesehatan di negara itu bekerja sangat efisien dan mereka terus memantau situasi dengan dekat untuk menjamin kesehatan dan keselamatan semua orang.
Jumlah kasus koronavirus 2019-nCoV yang dikonfirmasi di China telah meningkat menjadi 4.515 pada tanggal 27 Januari, sementara jumlah kematian melonjak menjadi 106 karena jumlah infeksi baru dalam satu hari hampir dua kali lipat.
China telah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk mencegah merebaknya wabah, termasuk melakukan karantina di seluruh kota Wuhan. China juga membangun rumah sakit baru untuk menampung orang yang terinfeksi, yang diharapkan akan selesai pada 3 Februari mendatang.
Pemerintah China juga telah mendesak warganya untuk menahan diri bepergian ke luar negeri, sambil memperpanjang hari libur nasional dengan tujuan menjaga mereka tetap di rumah untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi lebih lanjut, melindungi kesehatan dan keselamatan warga China dan warga negara asing.
(esn)