Pangeran Faisal: Warga Israel Tak Bisa Masuk Arab Saudi!

Selasa, 28 Januari 2020 - 14:01 WIB
Pangeran Faisal: Warga Israel Tak Bisa Masuk Arab Saudi!
Pangeran Faisal: Warga Israel Tak Bisa Masuk Arab Saudi!
A A A
RIYADH - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengatakan warga Israel tidak diterima di wilayah kerajaan. Dia menegaskan bahwa kebijakan Riyadh masih konstan atau tidak berubah.

Penegasan Pangeran Saudi itu sebagai respons atas pengumuman Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, pada hari Minggu bahwa warga Israel—baik Muslim maupun Yahudi—resmi diizinkan melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk kunjungan keagamaan atau pun bisnis.

Kerajaan Arab Saudi menjadi rumah bagi situs-situs suci Islam, termasuk Kakbah yang menjadi kiblat salat umat Islam.

Seperti kebanyakan negara Arab, Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. "Kebijakan kami konstan. Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel dan pemegang paspor Israel tidak dapat mengunjungi kerajaan untuk saat ini," katanya, dikutip dari CNN Arabic, Selasa (28/1/2020).

Sebelumnya, Menteri Aryeh Deri mengatakan orang-orang Israel resmi diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam dua keadaan; untuk alasan keagamaan seperti ibadah haji atau kunjungan hingga 90 hari untuk alasan bisnis. (Baca: Israel Resmi Izinkan Warganya Bepergian ke Arab Saudi )

Kendati demikian, kata dia, para pelancong masih perlu izin dari otoritas Arab Saudi.

Israel memiliki perjanjian damai dengan hanya dua negara Arab—Yordania dan Mesir—tetapi pendudukannya atas wilayah Palestina telah lama berfungsi sebagai faktor utama yang mencegah perjanjian serupa dengan seluruh dunia Arab.

Israel, bagaimanapun, telah berusaha untuk membangun hubungan dengan negara-negara Teluk dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami sangat mendorong pencapaian solusi untuk konflik Palestina-Israel," kata Pangeran Faisal. "Ketika sebuah perjanjian damai antara Palestina dan Israel tercapai, pertanyaan tentang integrasi Israel di wilayah itu akan dibahas (untuk negosiasi), saya percaya itu."

Komentar Menlu Saudi ini muncul ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan di Washington bahwa proposal perdamaian Palestina-Israel yang dikenal sebagai "Kesepakatan Abad Ini" akan diumumkan hari Selasa waktu setempat. Proposal itu sudah ditolak oleh Palestina.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6746 seconds (0.1#10.140)